Crispy

Akhir Tragis Rambo anti-Lockdown Belgia

  • Jurgen Conings menyergu gudang senjata dan lari dari kesatuan.
  • Ia meninggalkan pesan berisi nama-nama pejabat yang akan dibunuh.
  • Mobilnya ditemukan di pinggir hutan. Pencarian segera dilakukan dengan melibatkan Jerman dan Belanda. Tak ketemu.
  • Sebulan setelah lari dari kesatuan ia ditemukan membusuk di tengah hutan.

JERNIH — Jurgen Conings, penembak jitu veteran berusia 46 tahun yang dijuluki Rambo anti-lockdown, Sabtu 19 Juni ditemukan tewas di tempat persembunyiannya di hutan.

Johan Tollenaere, walikota Maaseik, bersepeda ke taman nasional. Ia menicum bau busuk mayat di sejumlah titik yang diyakini berasal dari semak-semak.

“Saya menghubungi layanan penyelamatan dan militer,” kata Tollenaere.

Layanan penyelamatan dan polisi datang ke lokasi. Mereka segera melakukan pencarian, menyibak semak, dan mencari sumber bau mayat membusuk.

Temuan awal menyebutkan tubuh membusuk itu adalah Jurgen Conings. Kementerian Pertahanan Belgia mengkonfirmasi kebenaran kabar itu.

Asumsi awal menyebutkan Conings bunuh diri. Namun perlu penyelidikan intensif untuk memastikan penyebab kematian Rambo anti-lockdown.

Mengancam Ahli Virus

Conings adalah prajurit dengan pengalaman tempur di Irak dan Afghanistan. Bulan lalu ia lari dari kesatuan dengan membawa beberapa rudal anti-tank, senapan mesin ringan, pistol, rompi anti peluru. Seluruh senjata diambil dari gudang militer.

Ia meninggalkan catatan resmi berisi ancaman pembunuhan terhadap pejabat tinggi Belgia sebelum menhilang. Marc van Ranst, ahli virologi yang terlibat dalam pengambilan keputusan lockdown Belgia untuk menekan penyebaran Covid-19, masuk dalam daftar.

Tidak ingin mengambil risiko, pemerintah Belgia mengirim Van Rants ke tempat persembunyian dan dijaga ketat. Belgia menurunkan tentara dan polisi untuk mencari Conings.

Pencarian melibatkan dua negara tetangga; Jerman dan Belanda, karena Conings ditengarai bersembunyi di hutan yang berada di tiga negara. Penembak jitu juga diturunkan, karena Conings adalah sniper dengan reputasi lumayan.

Dalam pesan lainnya Conings mengatakan dia tidak bisa lagi hidup dalam masyarakat yang tunduk pada polisi dan ahli virus. Conings juga mengatakan tidak berencana menyerah secara damai.

Rambo

Belgia menetapkan Conings sebagai tersangka teroris karena pandangan sayap kanannya. Intelejen militer rupanya telah mengendus sikap politik Conings sejak lama.

Akibatnya, media Belgia mempertanyakan bagaimana mungkin seseorang yang memiliki hubungan dengan ekstremis memiliki akses ke gudang senjata berat. Pihak berwenang dan militer masih belum menjawab pertanyaan ini.

Meski menjadi ancaman nasional, Conings menjadi simbol sekelompok orang di Belgia yang tak senang dengan penguncian untuk mengatasi penyebaran virus korona.

Sebuah laman Facebook berjudul ‘As 1 behind Jurgen’ menyedot 50 ribu pengikut, sebelum raksasa media sosial itu menutupnya karena dapat memicu kekerasan.

Conings meninggalkan mobilnya di pinggir Taman Nasional Hoge Kempen, dekat perbatasan Belanda, beberapa jam setelah dia menghilang. Ada peluncur roket di dalam mobil.

Tentara Belgia yang tahu kemampuan Conings tidak begitu saja membuka pintu. Ternyata, Conings memasang jebakan granat di mobil itu. yang jika pintu dibuka akan meledak.

Polisi menemukan tanah lapang yang bisa dijadikan tempat berkemah tentara, atau masyarakat. Tentara dikerahkan ke taman nasional, tapi tak menemukan apa-apa. Conings rupanya benar-benar rambo yang piawai bersembunyi.

Setelah perburuan tidak memberikan petunjuk baru tentang keberadaan Conings, media menyebut tentara nakal itu Rambo. Conings dianggap memiliki kesamaan dengan tokoh rekaan dalam film yang dibintangi Sylvester Stallone tahun 1982.

Melegakan

Van Ranst menerima kabar penemuan jenazah Conings yang telah membusuk tepat pada hari ulang tahunnya. Tidak ada yang bisa dilakukan selain bersyukur.

“Saya mengira tugas saya akan berakhir di sini, di rumah persembunyian,” kata Van Ranst kepada surat kabar De Morgen.

Menurut Van Rants, Conings bukan pria yang menimbulkan simpati. Namun, masih menurut Conings, ia tdiak tahu bagaimana perasaan keluarga dan anak-anak Conings.

Back to top button