Crispy

Aksi Rusuh Hari Ini, Enam Polisi Luka dan Hampir Seribu Perusuh Ditangkap

Yusri memastikan para perusuh ini bukan kalangan mahasiswa atau buruh. Mereka memang perusuh yang sengaja menunggangi aksi buruh yang berunjukrasa menolak UU Cipta Kerja.

JERNIH-Hampir seribu peserta aksi unjukrasa yang berakhir rusuh telah diamankan Polisi Polda Metro Jaya. Para perusuh tersebut terpaksa diamankan Polisi karena diduga terlibat dalam bentrokan dengan petugas kepolisian dan perusakan sejumlah fasilitas umum di Jakarta.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus menyebut mereka yang diamankan oleh Polisi tersebut merupakan kelompok Anarko yang melakukan aksi dan mencoba memancing keributan.

“Sudah hampir seribu yang kita amankan, itu adalah Anarko-anarko, perusuh itu,” kata Yusri saat dikonfirmasi, Kamis (8/10/2020).

Yusri juga menuding, mereka yang bertanggung jawab atas rusaknya sejumlah fasilitas umum dan fasilitas kepolisian. Para perusuh ini sengaja menunggangi aksi unjuk rasa buruh yang menentang Omnibus Law Cipta Kerja

“Ini memang perusuh yang menunggangi teman-teman buruh melakukan unjuk rasa ini,” kata Yusri.

Kini Polisi tengah mengumpulkan video-video pengrusakan berbagai fasilitas umum maupun fasilitas kepolisian yang beredar di media social. Dari situ Polisi akan mencari pelakunya.

Dalam aksi unjukrasa hari ini, kata Yusri, beberapa personel kepolisian menjadi korban akibat aksi massa.

“Korban polisi juga sudah enam yang korban luka,” kata Yusri tanpa menyebut nama dan penyebab luka para personel tersebut.

Diketahui, pengesahan omnibus law Undang-undang Cipta Kerja oleh DPR menuai banyak penolakan dari masyarakat terutama kelompok buruh. Mereka melakukan aksi mogok kerja pada 6-8 Oktober 2020 dan menggelar unjuk rasa.

Aksi buruh digelar di berbagai tempat dimana bukan hanya buruh yang turun ke jalanan namun juga Mahasiswa dan kelompok perusuh yang selama ini dikenal sebagai kelompok Anarkho. (tvl)

Back to top button