Crispy

Amnesti Internasional Kecam Rencana Malaysia Pulangkan Muslim Rohingya

  • Malaysia dan Myanmar mencapai kesepakatan memulangkan 1.200 Muslim Rohingya.
  • Amnesti Internasional marah, karena Myanmar dalam cengkeraman militer yang melanggar hak asasi manusia.
  • Anggota parlemen ASEAN menyebut tindakan Malaysia bekerjasama dengan rejim militer Myanmar sangat menjijikan.

JERNIH — Kelompok hak asasi manusia mengecam rencana Malaysia memulangkan 1.200 Muslim Rohingya ke Myanmar.

“Malaysia membahayakan 1.200 nyawa Muslim Rohingya dengan mengirim mereka ke Myanmar, negeri yang sedang dirusak oleh kudeta dan pelanggaran hak asasi manusia,” kata Katrina Jorene Maliamauv, direktur eksekutif Amnesty International Malaysia.

Pekan lalu, Malaysia mengatakan menerima tawaran Myanmar untuk mengirim angkatan laut yang akan membawa pulang 1.200 Muslim Rohingya. Seluruh pengungsi kini berada di pusat penahanan.

Khairul Dzaeimee Daud, kepala imigras Malaysia, mengatakan yang akan dipulangkan adalah orang-orang tanpa dokumen sah dan telah melampaui ijin tinggal.

“Mereka dapat meninggalkan Malaysia menuju Myanmar dengan menaiki tiga kapal angkatan laut pada 23 Februari,” kata Khairul.

Namun, kantor Komisi Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) Malaysia tdiak dapat memasuki pusat penahanan imigrasi sejak 2019, untuk memverifikasi apakah Muslim Rohingya membutuhkan perlindungan.

Saat ini, 85 persen pengungsi di Malaysia adalah Muslim Rohingya.

Chamnan Chanruang, anggota Parlemen ASEAN untuk Hak Asasi Manusia (APHR) dan mantan anggota parlemen Thailand, mengatakan rencana Malaysia berkerja-sama dengan jenderal yang merebut kekuasaan di Myanmar sangat menjijikan.

“Banyak orang yang akan dideportasi adalah pencari suaka,” kata Chanruang. “Mendeportasi mereka halnya menyerahkan ke tangan militer Myanmar.”

Back to top button