DesportareVeritas

Apa Salah Mo Salah yang Membuatnya Masih Diremehkan?

  • Pers Inggris mengatur narasi; memuji dan memaki pemain.
  • Mo Salah adalah korban narasi pers, yang memberinya label egois.
  • Itulah yang membuat Mo Salah sampai kini masih diremehkan dan dianggap tidak layak meraih Ballon d’Or.
  • Apakah ada sentimen agama? Kita tidak tahu.

JERNIH — Masih berusia 29 tahun, Mo Salah adalah satu dari dua pemain terbesar Liga Inggris sepanjang masa. Namun, mengapa dia masih diremehkan?

Simon Brundish, ilmuwan olahraga paling terkemuka, mengatakan Mo Salah punya statistik untuk membuktikannya.

Pada 1999, Liga Inggris kedatangan seorang pemain sombong bernama Thierry Henry. Ia relatif gagal di Juventus, dan mencoba peruntungan di Arsenal.

Delapan tahun sejak kedatangannya, Henry menjadi penyerang paling ditakuti dalam sejarah sepak bola. Ia adalah permata di mahkota The Gunners. Berkilauan dalam buku sejarah ketika menjadikan Arsenal tak terkalahkan sepanjang musim 2003-2004.

Diremehkan Semua Pelatih

Mo Salah tiba di Liga Inggris tahun 2012 sebagai pemain Chelsea yang dibeli dar FC Basel. Ia diremehkan Jose Mourinho, dan hanya tampil 13 kali dalam dua musim dan mencetak dua gol.

Ia dipinjamkan ke Fiorentina tahun 2015, dan pindah ke Roma tahun berikutnya. Ia juga bukan pilihan Jurgen Klopp untuk dibawa ke Anfield, tapi entah mengapa pelaih asal Jerman itu membawanya.

Seolah mengikuti jejak Henry, Salah mencetak 100 gol dalam empat musim di Liverpool. Ia membuat fans The Reds mengakhiri penantian tiga dekade tanpa gelar, dan menempatkan Liverpool dua kali di final Liga Champions.

Dibanding Henry, Salah jauh lebih hebat. Henry beroperasi di tengah. Salah bermain melebar ke kiri. Ia adalah pemain sayap, bukan striker.

“Belum pernah terjadi sebelumnya pemain sayap mencetak gol sebanyak itu,” kata Brundish kepada CNN. “Henry mengawalinya sebagai pemain sayap, tapi pindah menjadi striker.”

Brundish tampaknya melupakan satu nama, yaitu Cristiano Ronaldo. Saat di Manchester United, Ronaldo adalah pemain sayap yang mencetak banyak gol.

Saat itu Ronaldo mengatakan; “Saya mencetak sejarah sebagai pemain sayap yang bikin banyak gol.”

Pantaskah Meraih Ballon d’Or

Mo Salah mengawali musim ini dengan tujuh gol dari delapan laga. Gol solonya, saat menaklukan empat pemain belakang mahal Manchester City, menegaskan kualitasnya yang dianggap setara Lionel Messi.

Terakhir, saat bertandang ke kandang Watford, Salah mencetak golo gol lagi. Liverpol menang lima gol tanpa balas dan masih menjadi tim tak terkalahkan.

Pekan lalu, masyarakat sepak bola melihat nama Mo Salah dalam daftar 30 pemain layak menerima Ballon d’Or, penghargaan untuk individu. Upacara penyerahan penghargaan akan berlangsung di Paris, 29 November.

Terlepas dari 32 gol pada musim pertamanya — yang membuatnya layak mendapat Sepatu Emas — Salah tidak pernah naik podium untuk menerima penghargaan.

“Fakta yang membingungkan,” kata Brundish. “Padahal, Salah berada di jalur menerima penghargaan itu.”

Mungkin, menurut Brundish, jika dia terus tampil konsisten dan mencetak banyak gol lagi tidak akan ada perdebatan apakah dia layak mendapat Ballon d’Or atau tidak.

Jika Liverpool memiliki performa bagus di Eropa dan memenangkan gelar Liga Champions, itulah momentum Salah.

“Saya pikir dia seharusnya memenangkan Ballon d’Or 2017/2018. Dia adalah pemain terbaik di planet ini,” kata Brundish. “Tapi, penghargaan itu jatuh ke tangan Messi.”

Messi memang pemain terbaik di planet ini, tapi Salah adalah pemain dengan performa terbaik. Dia juga pantas mendapatkannya.

Gol Mo Salah

Kini, mari kita lihat seperti apa gol-gol Mo Salah. Namun, sebelum menganalisis gol-gol itu, ada pentingnya melihat statistiknya.

Salah bermain 152 pertandingan, mencetak 101 gol, dan 36 assist. Ini bukan statistik yang perlu dikuantifikasi, atau memerlukan penjelasan tambahan akan kehebatan Salah.

Namun, tetap harus ada penjelasan atas semua ini. Terutama soal gol-gol yang dibuat Salah.

Menurut Brundish, Salah mencetak gol dari sudut sangat sempit, dengan peluang sangat kecil. Salah satunya, dan terjadi belum lama ini, gol ke gawang Manchester City.

Salah tidak hanya melewati empat pemain belakang lawan, tapi juga menembak dengan kaki kanan dari sudut sangat sempit. Kaki kanan Salah sangat lemah, dan tidak mungkin bola yang ditendang melesat cepat.

Tujuh gol pertama salah pada musim pertamanya di Liverpool dibuat dengan cara itu. Ia masih melakukannya di beberapa laga. Atau, dengan melewati beberapa pemain belakang lawan.

“Ini adalah indikasi mengesankan betapa Salah sangat berbakat. Hanya gelandang Belgia Kevin De Bruyne yang punya kualitas mendekati Salah,” kata Brundish

Jika perlu tambahan lagi, menurut Brundish, Salah lebih banyak mengoper di kotak penalti. Ia menciptakan banyak peluang besar bagi rekan-rekannya mencegak gol.

“Dia menerima bola dan melepas umpan lebih banyak dari siapa pun,” katanya.

Yang juga perlu diketahui adalah, jika melihat statistik Liga Primer, hanya Thierry Henry yang memiliki tingkat gol dan assist lebih baik dari Mo Salah dalam sejarah Liga Inggris atau siapa pun yang mencetak 50 gol.

Salah hanya melewatkan dua pertandingan akibat cedera. De Bruyne, yang kualitasnya sama dengan Salah, melewati 38 pertandingan sepanjang kariernya di Liga Primer.

Apakah Salah Diremehkan?

Inilah padadoks sepak bola. Seorang pemain dengan segunung bukti statistik yang menunjukan kehebatannya masih diremehkan.

Salah, menurut Brundish, hanya diharagai sesama pemain; kawan dan lawan. Di media olahraga arus utama, Salah tidak dihargai. Media mengatur narasi, pujian, dan makian.

“Selalu ada alasan wartawan untuk mengatakan dia itu egois,” kata Brundish. “Bahkan, media lebih suka memuji Sadio Mane.”

Lebih menyakitkan adalah pernyataan; “Dia pemain brilian tapi bukan pemain hebat sepanjang masa. Itulah yang membuat kami meremehkannya.”

Pers Inggris memang sangat menjengkelkan. Tidak hanya bagi pemain impor, tapi juga pemain lokal.

Bagi wartawan Inggris, statistik seolah tidak penting. Sebab, yang terpenting adalah persepsi. Sekali seorang pemain mendapat label egois atau malas, maka selamanya stigma itu melekat. Salah adalah korbannya.

Publik Inggris punya alasan lain. Yaitu, Salah pernah ditolak, atau tak diinginkan pelaih terbaik Inggris, yaitu Jose Mourinho.

Yang tidak fair adalah publik tidak melihat bagaimana Salah membalikan semua keraguan atas dirinya. Mouinho mungkin akan melihat Salah dengan pendekatan berbeda saat ini.

Salah mungkin tidak harus berkecil hati dengan semua pendapat orang. Baginya, Juergen Klopp — pelatih yang pernah meremehkannya — kini memujinya sebagi pemain terhebat di dunia.

“Mo Salah salalu mencetak gol yang memperlihatkan dia pemain kelas dunia,” kata Klopp. “Dia salah satu pemain terbaik di dunia.”

Back to top button