Crispy

Asosiasi PSK Swiss Susun Prosedur Senggama agar Boleh Beroperasi

  • ProKoRe, asosiasi pelacur Swiss, menyusun prosedur senggama agar pemerintah mengijinkan industri senggama kembali beroperasi.
  • Tersedia dua pilihan posisi senggama; doggystyle dan cowgirl.
  • PSK disarankan mengenakan masker saat melayani pria hidung-belang. Jadi, tidak boleh ada oral seks.

Bern — Industri senggama Swiss akan kembali beroperasi setelah pemerintah melonggarkan kuncian. ProKoRe, asosiasi pelacur Swiss, menyusun prosedur senggama untuk mendapat restu pemerintah.

Penguncian akan diperlonggar pada 8 Juni, namun masyarakat disarankan tetap memaksimalkan jarak sosial. Sesuatu yang sulit bagi pelacur melayani pelanggan seraya menerapkan jarak sosial.

Russia Today memberitakan ProKoRe membuat prosedur senggana di rumah pelacuran, dan mengajukannya kepada pemerintah untuk mendapat restu. Prosedur yang dimaksud mencakup posisi senggama, dengan jarak setengah lengan, untuk memastikan tidak ada transmisi tetesan rendah.

Bagi mereka yang memiliki imajinasi terbatas terdiri dua pilihan bijaksana, yaitu doggy style dan cowgirl atau rider.

Pelanggan tidak akan punya waktu membahas poin-poin, dan seenaknya menentukan posisi sendiri. Sesi senggama juga dibatasi hanya 15 menit. Lewat 15 menit, penjaga akan masuk agar senggama diakhiri.

Seprai alas senggama akan dicuci, setelah senggama selsai. Bahkan, lingerie yang dikenakan pelacur juga akan dicuci menggunakan deterjen disinfektan.

ProKoRe menyarankan anggotanya untuk selalu membeli pakaian minim yang telah rusak akibat dicuci berulang kali. Soal tarif? Ini yang tidak dibahas.

Larangan lainnya, tidak boleh ada ciuman atau layanan yang melibatkan wajah. Bahkan, pelacur disarankan menutup mulut saat sedang melayani pelanggan. Jadi, tdiak ada oral sex.

ProKoRe juga menyebutkan akan ada kampanye pelatihan dan informasi kepada pelanggan, untuk mengurangi risiko. Namun tidak ada penjelasan apakah mereka akan melatih para hidung belang, pelayanan dimulai.

Yang paling kontroversial adalah rumah bordil harus menyimpan informasi pelanggan sampai empat pekan, untuk membantu pelacakan jika terjadi penularan. ProKoRe juga menganjurkan rumah bordil tidak menerima pembayaran tunai, tapi menggunakan aplikasi.

Pelacuran Bawah Tanah

ProKoRe mengatakan sangat prihatin dengan nasib PSK, ketika industri senggama harus tutup akibat penguncian. Yang terjadi adalah pelacurah bawah tanah, alias diam-diam, dan membuat PSK tak rentah mengalami pelecehan, eksploitasi, dan pembunuhan.

Di Swiss, pelacuran adalah bisnis legal. Sejak Maret, ketika pemerintah Swiss melakukan penguncian, seluruh rumah senggama harus tutup atau ditutup paksa untuk mengurangi penyebaran virus korona.

Penguncian di Swiss membuat ratusan ribu orang mendadak miskin. Ini terlihat dari antre untuk mendapat makanan gratis yang setiap pekan makin panjang.

Swiss kini memiliki 300 ribu kasus Covid-19, dengan 1.900 kematian, menurut data John Hopkins University.

Back to top button