Crispy

Boeing Tangguhkan Produksi 737 Max Mulai Januari 2020

New York — Boeing berencana menangguhkan produksi 737 Max mulai Januari 2020 karena menunggu pesawat sertifikasi kelayakan terbang.

Saham Boeing sempat turun empat persen menyusul laporan awal yang menyebutkan perusahaan kemungkinan menghentikan produksi. Setelah pengumuman resmi, saham Boeing turun lagi 0,67 persen.

Sejak Maret 2019, setelah kecelakaan Ethiopian Airlines, Boeing 737 Max di seluruh dunia dinyatakan tidak layak terbang. Sebelumnya, Oktober 2018, Lion Air jatuh di Tanjung Krawang dan menewaskan seluruh penumpang.

Sejak kejatuhan Lion Air, kecurigaan terhadap kesalahan sistem mengemuka. Namun Boeing 737 tetap mengudara, sampai akhirnya Ethiopian Airlines jatuh dan menewaskan 346 penumpang.

Kesulitan keuangan dan kehancuran reputasi Boeing menyebabkan pesawat itu terbang lagi, kendati investigasi terhadap dua kecelakaan belum selesai.

Sejak Maret 2019 tidak ada lagi pesanan untuk 737 Max. Empat bulan kemudian, tepatnya Juli 2019, Boeing mendapat pesanan 30 pesawat 737 Max.

Boeing terus berproduksi, karena berharap sertifikasi ulang cepat keluar. Yang terjadi justru sebaliknya.

Boeing akan menangguhkan seluruh produksi, dengan 400 pesawat yang tersimpan tidak boleh mengudara sampai pengecekan teknis dan sertifikasi kelayakan terbang keluar.

Manajemen Boeing mengatakan ketidakpastian masa depan 737 Max yang tidak pasti memaksa perusahaan menghentikan produksi, dan fokus pada pengiriman pesawat jadi.

“Kami percaya keputusan ini mengganggu sistem produksi jangka panjang, dan kesehatan rantai pasokan,” ujar Boeing dalam rilis resminya.

Sampai pekan ini Boeing masih berharap mendapatkan sertifikasi kelayakan terbang. Namun administrator FAA Stephen Dickson mengatakan tidak ada kemungkinan proses sertifikasi selesai sebelum akhir 2019.

Boeing membangun 42 pesawat 737 Max dalam sebulan sejak pesawat terbang kali pertama dari pabrik. Sehingga, pemasok tidak mengalami kesulitan atau terpaksa memecat karyawan.

Namun, seluruh pesawat itu belum terkirim ke pihak pemesan. Boeing mengatakan butuh waktu sampai 2021 untuk mengirim semua pesawat, karena maskapai pemesan — secara logistik dan finansial — tidak dapat menerima ratusan pesawat tambahan sekaligus.

Yang merepotkan adalah regulator harus memeriksa pesawat, dan memastikan pesawat layak terbang.

Belum ada pemutusan hubungan kerja besar-besara. Pekerja yang terlibat dalam pembangunan Boeing 737 Max akan melanjutkan kerja di bidang produksi lain.

Back to top button