Crispy

Cina Restui Uji Vaksin Semprot Hidung untuk Perangi Covid-19

  • Vaksin dikembangkan Universitas Hong Kong, Universitas Xiamen, dan Apotik Biologi Wantai Beijing.
  • Vaksin semprot hidung menggunakan virus influensa yang dilemahkan.
  • Belum diketahui apakah vaksin semprot hidung menghasilkan kekebalan tahan lama.

Beijing — Cina merestui uji vaksin semprot hidung pertama untuk memerangi Covid-19.

Global Times vaksin semprot hidung satu-satunya akan memulai uji klinis fase pertama November 2020, dengan melibatkan seratus sukarelawan. Vaksin hasil pengembangan peneliti Universitas Hong Kong, Universitas Xiamen, dan Apotek Biologi Wantai Beijing, adalah satu-satunya yang direstui ujuk diuji klinis.

Persetujuan uji klinis vaksin semprot ini dikeluarkan Badan Pengawas Produk Medis Nasional Cina.

Yuen Kwok-yung, ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong, mengatakan vaksi semprot merangsang jalur infeksi alami virus pernafasan untuk mengaktifkan respons kekebalan.

Baca Juga:
— Temuan Baru: Flu Musiman Berpotensi Memperparah Penyebaran Covid-19

“Vaksinasi semprot hidung menghasilkan perlindungan ganda terhadap flu musiman dan virus korona,” kata Yuen. “Namun, butuh satu tahun untuk vaksin semprot hidung menyelesaikan uji klinis-nya.”

Seorang pakar imunologi di Beijing mengatakan dibanding vaksin suntik, vaksin semprot hidung lebih mudah dilakukan, diproduksi, dan didistribusikan secara massal, karena mengadopsi teknologi produksi vaksin influensa biasa.

Vaksin semprot hidung menggunakan virus influensa hidup yang dilemahkan, satu dari empat jalur teknis yang digunakan Cina untuk mengembangkan vaksin virus korona. Jalur lainnya adalah penggunaan vaksi tidak aktif, vaksin berbasis vektor adenoviral, vaksin DNA dan mRNA.

Mengutip pakar imunologi, Global Times memberitakan vaksin baru mungkin tidak menyebabkan efek samping sistemik, tetapi efek samping dapat terjadi pada sistem pernafasan seperti asma dan sesak nafa.

“Idealnya, para ilmuwan tidak mengharapkan efek samping kecuali sumbatan hidung ringan dan rinorea,” kata Yuen.

Yang belum diketahui adalah apakah kekebalan yang dihasilkan vaksinasi semprot hidung akan bertahan lebih lama dibanding vaksin suntik.

Back to top button