Crispy

Di Bengkulu Peringatan Tujuhbelasan Dilarang Gelar Panjat Pinang

Perlombaan yang digelar masyarakat dapat memberikan kebugaran tubuh, jadi olahraganya dapat, hiburannya juga dapat. Namun tetap memperhatikan protocol kesehatan.

BENGKULU-Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada masyarakat, kini bahkan berdampak pada kemeriahan menyambut peringatan HUT RI ke 75. Pasalnya Pemerintah Provinsi Bengkulu melarang warganya menggelar lomba panjat pinang dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-75 kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang karena berisiko terjadi penularan Covid-19.

“Lomba seperti panjang pinang, main bola kaki itu tidak mungkin dilaksanakan karena tidak bisa diterapkan protokol kesehatan Covid-19,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bengkulu Hamka Sabri, Kamis (6/8).

Bukan hanya lomba panjant pinag yang dilarang, namun juga lomba-lomba dan kemeriahan lain yang dinilai bertabrakan dengan protocol kesehatan, seperti sepak bola.

Hamka menjelaskan bahwa Pemprov Bengkulu tetap mengizinkan masyarakat menggelar perlombaan untuk merayakan hari kemerdekaan, namun mereka harus tetap mematuhi standar protokol kesehatan.

Protoko kesehatan yang dimaksud, seperti menjaga jarak antarpeserta lomba, menggunakan masker, disediakan hand sanitizer, dan tempat cuci tangan. Disamping itu panitia harus menjamin bahwa peserta mematuhi aturan protocol kesehatan.

“Kalau perlombaan silakan saja tetapi dengan catatan harus mematuhi protokol kesehatan, selagi bisa mematuhi protokol kesehatan dan panitia bisa menjamin ya boleh-boleh saja,”.

Untuk memperkuat larangan tersebut, Hamka berencana mengeluarkan surat edaran terkait pembatasan kegiatan pada peringatan hari kemerdekaan nantinya.

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni, meminta masyarakat menyiapkan seluruh protokol kesehatan seperti menyiapkan pembersih tangan dan mewajibkan peserta menggunakan masker, jika mereka bermaksud menyelenggarakan perlombaan pada perayaan hari kemerdekaan.

Termasuk diantaranya juga harus memperhatikan jumlah peserta agar tidak melanggar protocol kesehatan terkait aturan jaga jarak.

“Jumlah pesertanya juga harus terbatas, tidak boleh kerumunan dan harus menjaga kontak fisik agar jangan terlalu dekat,” kata Herwan.

(tvl)

Back to top button