Crispy

Di Kenya Penerapan Jam Malam Berbuntut Kerusuhan

NAIROBI-Pemberlakuan jam malam di Kenya berbuntut kekerasan. Di Nairobi, seorang anak laki-laki (13) ditembak ketika berdiri di balkon rumahnya saat polisi memaksa ia masuk ke dalam rumah pada hari Senin (30/3/2020).

Akibat kejadian itu, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta meminta maaf secara terbuka pada warganya atas tindakan kekerasan yang dilakukan polisi di tengah pemberlakuan jam malam sejak pekan lalu.

“Saya ingin meminta maaf kepada semua warga atas perlakukan berlebihan yang dilakukan polisi saat penertiban jam malam,” kata Kenyatta.

“Saya ingin meyakinkan bahwa jika kita bekerja bersama, jika kita semua mengerti bahwa masalah ini membutuh peran kita dan kita bergerak ke arah yang sama, maka kita bisa mengatasi (corona),” katanya menambahkan.

Pemerintah Kenyatta menerapkan jam malam diseluruh negara untukĀ  menghentikan penyebaran wabah Covid-19 yang telah menjangkiti negara itu.

Mengutip AFP, Polisi Kenya menegakkan aturan jam malam dengan menggunakan kekerasan mulai dari penggunaan tongkat pengamanan hingga penggunaan gas air mata bahkan diduga menggunakan peluru tajam untuk menindak para pelanggar larangan keluar malam.

Bentrokan antara polisi dan warga pecah juga di Kisumu. Polisi memaksa warga untuk masuk ke rumah namun warga menolak sehingga Polisi mengejar, memukul, dan menembakkan gas air mata pada warga yang berada di jalanan pada Minggu malam.

Kenya memutuskan memilih opsi pemberlakukan jam malam sejak Jumat (27/3/2020) untuk memperlambat penyebaran wabah Covid-19) lalu dibanding melakukan lockdown.

Meski tidak menerapkan lockdown namun seluruh perbatasan Kenya telah ditutup, demikian juga sekolah dan kantor. Warga juga diharuskan tinggal di rumah serta menghindari pertemuan massal.

“Kami sebagai pemerintah sedang bersiap untuk kemungkinan terburuk, tetapi kami berhadap dan berdoa agar kami tidak perlu melakukan tindakan lebih lanjut,”.

Data Worldometes menyatakan, saat ini di Kenya terdapat 59 kasus Covid-19 dengan satu pasien meninggal dan tiga orang sembuh. Kasus pertama infeksi Covid-19 terjadi pada 12 Maret lalu.

(tvl)

Back to top button