Crispy

Dibogem Polisi Saat Demo, Gigi Seorang Wanita Afro-Amerika ‘Rontok’

CHICAGO, ILLINOIS (AS) — Seorang wanita Afro-Amerika bernama Miracle Boyd ditinju polisi Chicago sampai giginya “rontok”. Kejadian itu terjadi pada Jumat (17/7/2020) ketika sejumlah massa berunjuk rasa di Grant Park, Chicago, negara bagian Illinois, Amerika Serikat (AS), menuntut diturunkannya patung Christopher Columbus.

Dikabarkan Dailymail, Miracle Boyd, yang masih berusia 18 tahun, terekam video sedang berbicara dengan seorang polisi. Ketika ia mencoba merekam pertengkarannya dengan polisi tersebut, petugas  itu diduga mengayunkan lengan kirinya meninju wajah Boyd.

Ia mengaku gigi depannya patah dan bibirnya lecet. Buzzfeednews mewartakan, bahwa polisi itu juga merampas telepon pintar yang akan ia gunakan untuk merekam pertengkarannya. Keterangan ini didapat dari cuitan @GKMC18 di Twitter pada 18 Juli 2020 pukul 9.22.

Akun tersebut diduga milik kelompok aktivis sosial Chicago Good Kids Mad City, organisasi tempat Boyd bernaung yang hari itu melakukan aksi. Mereka juga yang kali pertama mengunggah video pemukulan Boyd pada 18 Juli 2020 pukul 11.40.

Dalam Twitternya @GKMC18 menyerukan untuk mengakhiri kekerasan di kota-kota dan mengunggah foto Boyd di twitternya disertai tulisan, “Lulusan CPS (Cichago Public Schools) yang diserang oleh cpd! Dia tidak melakukan apa syang salah! Ini bagaimana anda memperlakukan perempuan hitam !? Keadilan untuk keajaiban !””

https://twitter.com/GKMC18/status/1284312594052939777

Sementara itu, pihak Departemen Kepolisian Chicago (Chicago Police Department/CPD) menyatakan tengah melakukan penyedikan terkait kejadian tersebut.

“CPD berusaha untuk memperlakukan semua orang yang dijumpai petugas kami dengan hormat. Kami tidak mentolelir pelanggaran dalam bentuk apa pun. Dan jika ditemukan kesalahan, petugas yang bersangutan akan dimintai pertanggungjawaban.”

Selain itu, pihak kepolisian juga menambahkan bahwa sedikitnya delapan belas anggota terluka ketika bentrokan terjadi. Mereka diserang pengunjuk rasa dengan batu dan kembang api. Sementara, saksi mata mengatakan, polisi memukuli pengunjuk rasa dengan tongkat dan menyerang mereka dengan semprotan merica.       

Patung Christopher Columbus di Grant Park, Chicago, menjadi pusat aksi unjuk rasa menuntut diturunkannya patung yang dianggap sebagai simbol kolonialisme dan rasisme sejak beberapa waktu lalu. Bulan lalu, Wali Kota Chicago Lori Lightfoot mengatakan, menolak memindahkan patung yang telah menjadi ikon kota tersebut.

Akibat penolakan itu, gelombang protes pun semakin menjadi-jadi. Puncaknya, Jumat (17/7/2020) sore waktu setempat, sekitar seribu pengunjuk rasa melakukan aksi protes di sekitar patung tersebut dan berujung ricuh.

CNN mengabarkan, dua belas orang ditangkap pada aksi yang oleh para pengunjuk rasa disebut sebagai ”aksi paling berdarah” tersebut.

Tak hanya di Chicago, di beberapa tempat lain di AS, patung Columbus telah dirobohkan, salah satunya bahkan dipenggal.

di Minnesota State Capitol, Minnesota, sekelompok orang pada Kamis (11/6/2020) melemparkan menggulingkan patung pria yang dianggap melalukan penjajahan kejam terhadap penduduk lokal benua Amerika tersebut.

Sementara di Boston, negara bagian Massachusetts, patung Columbus yang telah berdiri sejak 1979 dijatuhkan dan dipenggal kepalanya pada Selasa malam (9/6/2020).

Penggulingan atau tuntutan pemindahan patung-patung yang dinilai berbau kolonialisme dan rasisme merupakan buntut dari terbunuh George Floyd dan beberapa orang non-kulit putih lainnya di AS.

Peristiwa ini kemudian melahirkan gerakan Black Lives Matter yang mana antirasisme adalah salah satu isu yang mereka gaungkan dan telah ‘mewabah’ ke hampir seluruh dunia.

Back to top button