CrispyVeritas

Dicemooh Barat saat Muncul, Kini Vaksin Sputnik V Terbukti Ampuh dan Paling Murah

  • Dari 16.500 orang yang disuntik Spunik V, hanya 16 memperlihatkan gejala ringan.
  • Tidak ada yang mati akibat dua suntikan Sputnik V, atau dirawat di rumah sakit.
  • Harga satu dosis Sputnik V hanya 7 pound, atau Rp 134 ribu.
  • Satu dosis vaksin Pfizer dan Moderna masing-masing 15 dan 25 pound, atau Rp 287 ribu ribu dan Rp 479 ribu.

JERNIH — Saat muncul, dan diklaim sebagai vaksin Covid-19 pertama, Spunik V dicemooh masyarakat Barat. Kini, penelitian membuktikan vaksin buatan Rusia itu memiliki kemanjuran 92 persen dan paling murah.

Daily Mail memberitakan hanya 16 dari 16.500 orang yang menerima dua suntikan vaksin Spunik V mengalami gejala. Tidak satu pun meninggal karena penyakit, atau membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

Yang paling mengejutkan satu suntikan Sputnik efektif memblokir Covid-19 sampai 74 persen.

Sebagai perbandingan, diperlukan dua suntikan vaksin buatan AstraZeneca/Universitas Oxford untuk memblokir Covid-19. Dua suntikan Pfizer-BioNTech dan Moderna memblokir Covid-19 sampai 95 persen.

Hasil penelitian yang diterbitkan The Lancet, jurnal medis paling bergengsi, memunculkan reaksi beragam di kalangan ilmuwan Inggris.

Menurut mereka, membandingkan hasil uji coba di berbagai negara itu sulit karena metode dan standar uji coba bervariasi. Ilmuwan lain mengatakan Inggris harus lebih berhati-hati untuk bersikap terlalu kritis tentang rancangan vaksin negara lain.

Spunik V diselimuti kontroversi sejak Presiden Rusia Vladimir Putin memberi persetujuan untuk penggunaan massal, Agustus 2020 lalu. Saat itu, Sputnik V belum uji coba kepada manusia.

Ilmuwan dan politisi Inggris mengecam langkah itu, karena tidak ada bukti vaksin berhasil atau aman. Mereka menuduh Putin menjadi vaksin sebagai alat politik.

Mata-mata Inggris menuduh Kremlin melancarkan serangan dunia maya terhadap ilmuwan Universitas Oxford yang mengembangkan vaksin nyaris serupa. Muncul kekhawatiran Moskwa mencuri hasil penelitian Inggris.

Pemerintah Inggris menghabiskan 2 miliar pound, atau Rp 38,3 triliun, untuk memesan 360 juta dosis vaksin tujuh pengembang dan tidak berencana membeli vaksin Sputnik V.

Rusia tahu ke mana harus menjual vaksinnya. Sejauh ini 50 negara; sebagian besar Amerika Latin, India, Korea Selatan, Belarusia, dan Hongaria, memesan Sputnik V.

Harga per dosis Spunik V adalah 7 pound, atau Rp 134 ribu, yang menjadikannya vaksin termurah di dunia. Bandingkan dengan vaksin Pfizer-BioNTech yang berharga 15 pound, atau Rp 287 ribu per dosis, dan Moderna 25 pound, atau Rp 479 ribu per dosis.

Dr Julian Tang, ahli virologi klinis Universitas Leicester, mengatakan; “Vaksin vektor adenovirus Sputnik V Rusia lebih efektif dibanding dua dosis suntikan AstraZeneca/Univeristas Oxford.”

Terlepas dari keragunan akan kemanjuran Spunik V, karena caranya diluncurkan, pendekatan yang dilakukan Rusia ternyata benar.

Back to top button