Crispy

Facebook Tutup Laman Jerusalem Prayer Group dengan Jutaan Pengikut Palsu

  • Jutaan orang tiba-tiba menjadi pengikut Jerusalem Prayer Group.
  • Padahal, tidak sekali pun orang-orang itu membuka laman paling populer itu.
  • Mike Evans, pendiri Jerusalem Prayer Group, mengatakan semua ini perbuatan organisasi radikal Islam.

JERNIH — Facebook menutup laman pro-Israel dengan jutaan pengikut palsu akibat konflik terburuk dalam beberapa tahun terakhir di Jalur Gaza.

Juru bicara Facebook mengatakan; “Kami menghapus laman Jerusalem Prayer Group karena melanggar aturan spam dan perilaku tidak autentik.”

Laman Facebook menjadi bagian teori konspirasi di media sosial. Banyak pengguna mereka secara otomatis menjadi pengikuti Jerusalem Prayer Group tanpa pernah melihat laman itu. Jadi pengikut dalam laman itu, yang mencapai jutaan, adalah palsu.

Mike Evans, pendiri Jerusalem Prayer Group, memutar-balik tuduhan. Ia mengklaim kritikus menargetkan laman itu dengan memposting satu juta komentar, kemudian melaporkan bahwa mereka tidak pernah memposting semua itu.

“Ada upaya terorganisir oleh organisasi radikal Islam untuk mencapai tujuan ini,” katanya. “Itu adalah rencana yang sangat cerdik dan menipu.”

Dia juga mengatakan kebanyakan postingan berisi komentar anti-Semit. Namun, dia tidak memberi bukti atas klaimnya. Kepata Arutz Sheva 7, Evans mengatakan belum berbicara dengan perwakilan Facebook sejak laman itu ditutup, Jumat lalu.

Presiden AS Joe Biden dikabarkan menekan Israel untuk menghentikan pemboman Gaza, karena keberatan internasional telah diajukan di tengah meningkanya korban jiwa.

Biden secara terbuka mengatakan mendukung gencatan senjata, tapi menetaskan Israel juga berhak mempertahankan diri.

Back to top button