Crispy

Fenomena Langka Seumur Hidup : Komet NEOWISE Akan Melintas di 9 Daerah Indonesia

Jakarta (Jernih.co) – Fenomena alam langka Komet C/2020 F3 atau NEOWISE mulai hari ini 19 Juli 2020 akan terlihat di sembilan daerah Indonesia. Melintasnya NEOWISE merupakan peristiwa langit yang hanya dapat disaksikan semur hidup satu kali, karena melintas mendekati bumi selama 6 abad sekali.

Komet itu ternyata diberi nama baru-baru ini, yaitu setelah ditemukan pertama kalinya dengan menggunakan teleskop luar angkasa yakni Near-Earth Object Wide-field Infrared Survey Explorer (NEOWISE) pada tanggal 27 Maret 2020.

Sebelumnya, pada 3 Juli 2020 jam 23.20 WIB, diketahui komet berada di titik terdekat dengan matahari. Akan tetapi, komet ini baru bisa terlihat di Indonesia dengan mata telanjang mulai pada 19-23 Juli 2020 ketika matahari telah terbenam.

Nah, walaupun komet ini bisa dilihat dengan kasat mata. Akan tetapi, apabila daerah tersebut memiliki polusi cahaya yang tinggi maka komet tersebut akan semakin sulit dilihat.

Jika ingin jelas melihatnya dapat menggunakan binocular, teleskop bahkan kamera digital dengan syarat mempunyai kepekaan cahaya yang cukup tinggi.

Seperti diketahui fenomena ini sangatlah langka terjadi. Sebab, butuh waktu sekitar 6800 tahun lagi komet ini mendekati orbit bumi. Komet ini akan berada dekat dengan bumi tepatnya pada tanggal 23 Juli 2020 jam 09.41 WIB.

Lantas 9 daerah mana sajakah yang bisa melihat fenomena ini denga jelas? Berikut daftar daerahnya:

1. Padang

  • 19 Juli pukul 19.17-19.23
  • 20 Juli pukul 19.17-19.41
  • 21 Juli pukul 19.17-19.58
  • 22 Juli pukul 19.17-20.14
  • 23 Juli pukul 19.17-20.30
  • 24 Juli pukul 19.16-20.44
  • 25 Juli pukul 19.16-20.57

2. Pasuruan

  • 21 Juli pukul 18.16-18.35
  • 22 Juli pukul 18.17-18.53
  • 23 Juli pukul 18.17-20.30
  • 24 Juli pukul 18.17-20.44
  • 25 Juli pukul 18.17-20.57

3. Bandung, Sumedang, dan Garut

  • 20 Juli pukul 18.38-18.41
  • 21 Juli pukul 18.38-18.59
  • 22 Juli pukul 18.38-19.17
  • 23 Juli pukul 18.38-19.34
  • 24 Juli pukul 18.38-19.50
  • 25 Juli pukul 18.38-20.04

4. Pasuruan

  • 21 Juli pukul 18.16-18.35
  • 22 Juli pukul 18.17-18.53
  • 23 Juli pukul 18.17-19.10
  • 24 Juli pukul 18.17-19.26
  • 25 Juli pukul 18.17-19.41

5. Pontianak

  • 19 Juli pukul 18.41-18.48
  • 20 Juli pukul 18.41-19.05
  • 21 Juli pukul 18.41-19.22
  • 22 Juli pukul 18.41-19.39
  • 23 Juli pukul 18.41-19.54
  • 24 Juli pukul 18.41-20.08
  • 25 Juli pukul 18.41-20.21

6. Pare-pare

  • 20 Juli pukul 18.54-19.04
  • 21 Juli pukul 18.54-19.25
  • 22 Juli pukul 18.54-19.42
  • 23 Juli pukul 18.54-19.57
  • 24 Juli pukul 18.54-20.12
  • 25 Juli pukul 18.54-20.26

7. Tomohon

  • 19 Juli pukul 18.41-18.51
  • 20 Juli pukul 18.41-19.08
  • 21 Juli pukul 18.41-19.25
  • 22 Juli pukul 18.41-19.42
  • 23 Juli pukul 18.41-19.56
  • 24 Juli pukul 18.41-20.11
  • 25 Juli pukul 18.41-20.23

8. Tilong

  • 21 Juli pukul 18.29-18.39
  • 22 Juli pukul 18.29-18.57
  • 23 Juli pukul 18.29-19.14
  • 24 Juli pukul 18.29-19.31
  • 25 Juli pukul 18.29-19.47

9. Biak

  • 19 Juli pukul 18.53-18.54
  • 20 Juli pukul 18.53-19.11
  • 21 Juli pukul 18.53-19.29
  • 22 Juli pukul 18.53-19.45
  • 23 Juli pukul 18.53-20.21
  • 24 Juli pukul 18.53-20.16
  • 25 Juli pukul 18.53-20.21

Jangan sampai terlewat lihat fenomena langka di Indonesia sekali seumur hidup ini ya! [*]

Back to top button