Crispy

Gerilyawan Komunis Filipina Gencatan Senjata, Ikut Perangi Covid-19

Manila — New People Army (NPA), gerilyawan komunis Filipina, mengikuti imbauan PBB untuk menghentikan bentrok senjata selama pandemi Covid-19.

Dalam pernyataan resminya, NPA mengatakan akan menghentikan serangan dan beralih ke posisi defensif mulai Kamis 25 Maret sampai 15 April 2020.

“Gencatan senjata ini adalah tanggapan langsung imbauan Sekjen PBB Antonio Guterres,” demikian pernyataan resmi NPA.

Guterres, dalam seruan yang dikeluarkan Senin lalu, mengatakan; “Sudah waktunya menghentikan konflik bersenjata, dan fokus pada pertarungan sejati demi kehidupan kita.”

Pemberontakan komunis di Fipilina berusia lebih setengah abad. Dimulai saat Jepang menguasai Filipina. Saat itu terbentuk Hukbong Bayan Lapan sa Hapon (Hukbalahap), atau Pasukan Rakyat anti-Jepang.

Setelah Jepang pergi, dan AS berkuasa kembali, Hukbalahap melanjutkan perjuangan sebagai gerilyawan komunis.

Perjuangan Hukbalapah sempat meredup, dan namanya menghilang. Gerilyawan komunis Filipina muncul lagi dengan nama baru, New People Army pada tahun 1980-an.

Kini, jumlah NPA ditaksir 3.500, dan terus menyusut akibat desersi. Banyak anggota pasukan melarikan diri ke kota, dan tak kembali.

Pekan lalu, Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan gencatan senjata sepilihak dengan NPA dan fokus memerangi wabah Covid-19.

NPA beroperasi di Pulau Luzon. Presiden Duterte mengkarantina sepertiga Pulau Luzon, untuk mencegah penyebaran virus ke desa-desa.

Pulau Luzon berpenduduk 50 juta jiwa, dengan sebagian penduduknya adalah simpatisan komunis.

Back to top button