Crispy

Jelang Akhir Lockdown, Prancis Dihantui Serbuan Nyamuk Harimau

  • Nyamuk harimau membawa virus demam berdarah, chukungunya, dan Zika.
  • 65 persen wilayah Prancis masuk zona merah.
  • Populasi nyamuk meningkat akibat upaya sterilisasi yang gagal.

Paris — Wabah virus korona belum usai, Prancis kini menghadapi ancaman lain; serbuan nyamuk harimau pembawa virus demam berdarah chkungunya, dan Zika.

Russia Today memberitakan 65 persen wilayah Prancis masuk zona merah, alias siaga tinggi menghadapi invasi nyamuk harimau.

Rincinya, warga di 57 dari 101 wilayah Prancis diharapkan waspada ketika penguncian diakhiri dan mulai bekerja pada 11 Mei 2020. Sepuluh lainnya berada dalam zona oranye, karena para ahli memperkirakan Prancis baru akan sepenuhnya dijajah nyamuk harimau pada 2030.

Nyamuk pembawa demam berdarah masuk ke Eropa tahun 2000-an, dan hadir di Prancis tahun 2006. Tidak ada korban pada tahun pertama invasi. Empat tahun kemduian petugas kesehatan masyarakat menemukan 22 kasus demam berdarah, dan 31 chikungunya.

Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan nyamyuk harimau tidak mungkin disingkirkan.

Nyamuk harimau, disebut demikian karena garis-garis putih pada tubuh dan kaki, menyukai kelembaban, panas, dan lebih suka menghisap darah manusia dibanding hewan.

Meski dianggap agresif, serangga ini mudah dibunuh karena tidak memiliki kecepatan terbang.

Gigitannya menyakitkan, dan meninggalkan bintik merah kecil dan gatal pada kulit. Gejala demam berdarah, chikungunya dan Zika, bisa muncul dalam lima hari. Dimulai dengan demam tinggi, nyeri otot dan persendian, sakit kepala, sakit tubuh, konjungtivitas, dan kelelahan.

Para ahli menasehati penduduk agar tetap menyalakan AC, mengenakan pakaian longgar, dan menggunakan penolak gelung indoor dan outdoor. Lebih penting lagi mengurangi jumlah genangan air dekat rumah.

Perangkap nyamuk sejauh ini tidak efektif. Kelambu memberi perlindungan di malam hari, sedangkan nyamuk harimau berkeliaran siang hari.

Otoritas Kesehatan Prancis melaporkan populasi nyamuk harimau melonjak sekian kali lipat dalam dua tahun terakhir, karena peneliti sibuk mencari cara mensterilkan nyamuk betina.

Alih-lih mensterilkan nyamuk untuk mencegah peningkatan populasi, nyamuk harimau justru tumbuh dengan kecepatan luar biasa.

Back to top button