Crispy

Junta Militer Tangkap Pasien HIV/AIDS

  • Mereka dirawat di fasilitas milik NLD.
  • Pasien tidak boleh dijenguk keluarga.
  • Setiap pasien harus minum obat setiap pukul 20:00.

Militer Myanmar Tangkap Pasien HIV/AIDS

  • Pasien HIV/AIDS harus minum obat setiap pukul 20:00.
  • Tentara Myanmar melarang keluarga korban menjenguk.
  • Beberapa staf perawatan yang ditangkap adalah pekerja medis yang membangkang.

JERNIH — Junta militer Myanmar menangkap pasien HIV/AIDS di pusat perawatan di Yangon, Minggu 2 Mei lalu. Alasan penangkapan tidak diketahui.

Daw Phyu Phyu Thin, anggota parlemen terpilih dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang menjalankan pusat perawatan itu, mengatakan tiga pengguna ART — pengobatan untuk pengidap HIV — dan sembilan staf ditangkap tentara.

“Mereka dalam pengobatan, tidak dalam keadaan sehat,” kata Phyu Thin. “Jika terjadi sesuatu pada mereka, megalomaniak akan dimintai pertanggung-jawaban.”

Megalomaniak adalah sebutan untuk rezim militer yang saat ini berkuada di Myanmar lewat kudeta 1 Februari lalu.

Menurut Phyu Thin, jam terus berdetak untuk semua pasien HIV/AIDS. “Bersiaplah membayar semua atas yang kalian lakukan. Setiap orang memiliki dendam,” tulis Phyu Thin di laman Facebook-nya.

NAC, pusat AIDS yang dikelola NLD, dibuka tahun 2013 di Kotapraja East Dagon, Yangon. Di sini pasien HIV/AIDS dirawat sampai sembuh.

Dua dari tiga pasien yang menjalani pengobatan adalah mahasiswa. Pasien ketiga adalah orang tua.

“Saya mendengar anggota keluarga tidak diijinkan mengunjungi pasien itu,” kata seorang staf NAC. “Pasien itu harus minum obat setiap jam 20:00 setiap malam.”

Beberapa dari sembilan staf yang ditangkap adalah pekerja medis di RS Yangon yang bersembunyi di NAC. Mereka mogok kerja sejak hari pertama kudeta 1 Februari.

Phyu Thin menjabat sebagai anggota Majelis Rendah untuk Kotapraja mingalar Taung Nyunt Yangon sejak 2012 samai dicopot dari jabatannya akibat kudeta. Dia juga anggota Komite Mewakili Pyidaungsu Hluttaw (CRPH), sebuah badan yang mewakili anggota parlemen NLD terpilih dalam pemilu 2020.

Militer Myanmar sejak lama membuka kasus pengkhianatan tingkat tinggi yang dituduhkan kepada aktivis HIV/AIDS. Tentara Maret lalu juga menggrebek kantor Daw Phyu Phyu Thin di Mingalar Taung Nyunt

Back to top button