Crispy

Kali Kedua Dalam Sepekan Gereja Tertua di Swedia Dilempar Bom Molotov

  • Serangan ini yang kali ketiga dalam sepekan terakhir, dan ketiga sejak Desember 2018.
  • Serangan terhadap gereja juga terjadi di wilayah lain di Swedia, terutama Malmo.
  • Asosiasi Muslim Khadijah mengutuk keras serangan itu, tapi pihak berwenang Swedia diam saja.

JERNIH — Kali kedua dalam sepuluh hari, Gereja Spanga — tempat ibadah umat Kristen tertua di Swedia — mendapat serangan bom molotov.

Situs breitbart.com melaporkan serangan terhadap gereja abad ke-12 terjadi Rabu pekan lalu. Penyerang melampar satu bom molotov ke pintu, dan dua lainnya ke jendela.

Seorang pendeta mengatakan alarm berbunyi ketika jendela pecah. Saat polisi datang api maih menyala di bagian jendera. Polisi memadamkan api dengan pemadam bubuk.

“Sangat menyedihkan ada orang yang melakukan ini,” kata Jerker Alstelund, pastor pasoki Spanga-Kista kepada televisi SVT. “Saya yakin tujuan utama aksi ini adalah provokasi.”

Eva Nilsson, juru bicara kepolisian, mengatakan insiden pelemparan bom molotov pertama terhadap Gereja Spanga diklasifikasi sebagai upaya pembakaran.

Serangan kedua memicu celaan dan kecaman. “Gereja ini penting, mengapa orang bisa melakukan semua ini,” kata Anders Osterberg, anggota parlemen.

Bjorn Cedersjö, dari Dewan Kristen Swedia, mngatakan penyerangan terhadap bangunan keagamaan adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai yang mengakar dalam identitas manusia.

“Kami menentang serangan ini dan bersimpati kepada Gereja Spanga,” kata Cedersjö.

Asosiasi Muslim Khadijah, yang beberapa tahun mengatur kegiatan musimpanas bersama Gereja Swedia di Spanga Kista, mengutuk serangan itu.

“Gereja Swedia mendukung kami ketika kami dilanda pembakaran Alquran,” kata Mustafa Ahmed, dari Asosiasi Muslim Khadijah. “Kini, kami menunjukan dukungan kepada mereka, betapa serangan terhadap tempat ibadah tidak dapat diterima.”

Netizen mengecam pihak berwenang yang tidak vokal mengutuk srangan. “Saya merindukan kecaman perdana menteri dan menteri kehakiman,” tulis seorang pengguna Twitter.

Bukan kali pertama Gereja Spanga mendapat serangan pembakaran. Desember 2018 sebuah bom diledakan di paroki yang sama. Tidak ada terdakwa yang diseret ke pengadilan dan dihukum.

Gereja Spanga terletak di pinggiran Tensta, diapit oleh Rinkeby. Kedua wilayah ini terkenal karena 90 persen penduduknya imigran, dengan tingkat kekerasan dan kejahatan tinggi.

Di tempat ini pula imigran dari negara-negara Muslim ditampung. Integrasi yang gagal dan pengangguran membuat kejahatan merajalela. Dari sini pula ekstremisme Islam muncul.

Namun, serangan terhadap gereja tidak hanya terjadi di wilayah ini saja tapi di sekujur Swedia. Tahun lalu, sejumlah gereja menjadi sasaran vandalisme, termasuk gereja di Gottsunda, Uppsala, dan Rosengard, di Malmo.

Back to top button