Crispy

Komisi IX: Libatkan Tokoh Agama Kampanye KB untuk Cegah Baby Boom

Para ulama dan tokoh agama adalah sosok yang disegani, apalagi di kawasan tapal kuda Jawa Timur, tingkat kepatuhan kepada para ulama sangat besar.

JEMBER–Meskipun beberapa daerah telah mengingatkan agar para ibu tidak hamil dulu saat pandemic Covid-19, namun ternyata himbauan tersebut kurang berhasil sebab pandemic kali ini memunculkan ancaman ledakan kelahiran (baby boom).

Untuk Anggota Komisi IX DPR Nur Yasin mengingatkan agar terus menerus dilakukan sosialisasi bagi masyarakat agar sadar tentang pentingnya mengatur jumlah kelahiran harus terus dilakukan. Salah satunya dengan mengandeng para tokoh agama.

“Berdasarkan data dari BKKBN selama musim pandemi corona tingkat partisipasi penggunaan alat kontrasepsi mengalami penurunan tajam. Kondisi ini jika dibiarkan akan memunculkan ancaman adanya baby boom yang bisa menurunkan kualitas keluarga Indonesia di masa mendatang,”.

Nur Yasin menyampaikan peringatan itu saat melakukan kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) tentang Program Keluarga Berencana bersama BKKBN di Pondok Pesantren Nurul Islam, Antirogo, Jember, pada Selasa (11/8/2020).

Pandemi Covid, kata kader PKB ini, menyebabkan sebagian besar keluarga tinggal di rumah yang membuat interaksi pasangan suami-istri kian intens. Masalah muncul karena pasangan ini tidak menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan.

“Berdasarkan data BKKBN ada penurunan penggunaan alat kontrasepsi hingga 40 persen untuk periode Februari-Maret. Ini memunculkan kekhawatiran adanya ledakan kelahiran dalam beberapa tahun mendatang karena tidak terkontrolnya penggunaan alat kontrasepsi bagi pasangan keluarga di masa pandemi,” katanya.

Menurut Nur Yasin, kebanyakan pasangan kalangan menengah ke bawah inilah yang tidak menggunakan kontrasepsi. Jika kelahiran tidak direncanakan dengan baik, hanya akan menambah beban bagi keluarga tersebut  .

“Maka kami bersama-sama dengan ulama dan kiai memberikan penjelasan akan pentingnya keluarga berencana untuk menciptakan keluarga berkualitas di masa depan,” katanya.

Pentingnya mengajak para ulama dan tokoh agama karena sebagian besar masyarakat Indonesia masih memandang para ulama dan tokoh agama sebagai sosok yang disegani. (tvl)

Back to top button