Crispy

Korsel Dicekam Ketakutan Infeksi Massal Virus Korona

Seoul — Sebuah rumah sakit di Cheongdo, Propinsi Gyeongsang Utara, Korea Selatan, muncul sebagai kluster baru virus korona menyusul temuan 15 korban terinfesi dan satu meninggal.

Korban meninggal adalah wanita berusia 60 tahun yang telah dirawat di ruah sakit itus selama 20 tahun. Pejabat rumah sakit mengatakan pasien meninggal sehari sebelumnya.

Sebelum meninggal, pasien didiagnosa menderita pneumonia. Dokter melakukan tes anumerta, dan menemukan bukti pasien terjangkit virus korona.

Pusat Pengedalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) mengatakan penyebab pasti kematian pasien belum diketahui.

“Kami meminta siapa pun yang melakukan kontak dengan rumah sakit untuk mengasingkan diri,” kaa Jung Eun-kyeong, direktur KCDC.

Jung khawatir terjadi infeksi massal, dengan pasien meninggal — yang dirawat sekian lama — menjadi super spreader.

Korsel secara resmi melaporkan 53 kasus baru virus korona, jumlah terjangkit harian paling besar, dan menambah korban terinfeksi menjadi 104.

Di RS Cheongdo ada 13 kasus baru. Total pasien yang dirawat menjadi 15.

Pihak berwenang juga melaporkan pasien ke-31, seorang wanita berusia 61 tahun, diduga menjadi super spreader dengan menjangkiti virus ke 37 oranganggota sebuah gereja di Daegu.

Wanita itu mengunjungi Cheongdo awal bulan lalu. Beberapa anggota gereja juga mengujungi Cheongdo secara rutin sebagai relawan.

Korsel sedang melakukan investigasi epidemiologis untuk memastikan relawan gereja adalah super spreader di RS Cheongdo, selatan Daegu.

Sejauh ini, 43 anggota Gereja Jesus Shincheonji di Daegu terjangkit virus. Pemerintah Daegu menutup gereja itu dan fasilitasnya di seluruh negeri, serta memerintahkan jamaahnya mengikuti kebaktian online.

Pastor Shin Hyung-uk, juru kampanye antisekte, mengatakan kemungkinan ada lebih banyak kasus virus korona di Gereja Shincheonji. Sebab, gereja tidak sekedar menggelar misa tapi juga agresif mendidik kader dan calon pastor dididik secara sembunyi-sembunyi.

“Mereka yang disebut ‘pemanen’ atau harvester perge ke gereja-gereja, mengikuti misa, dan terlibat dalam kegiatan mengusir ordinary believers,” kata Pastor Shin.

“Saya ragu gereja akan berterus terang tentang gerakan penganutnya dan penginjilan rahasia yang mereka lakukan,” katanya. “Ini benar-benar mengkhawatirkan.”

Back to top button