Crispy

Pekan Depan, Rusia Daftarkan Vaksin Covid-19

  • Tenaga medis dan lansia akan menjadi kelompok pertama mendapat vaksinasi.
  • Vaksinasi nasional akan berlangsung Oktober 2020.
  • Dulu, AS tercengang mendengar bunyi bip Sputnik. Kini, Barat tercengang ketika Rusia menjadi negara pertama yang sukses membuat vaksin.

Moskwa — Moscow’s Gamelei Center akan menjadi yang pertama mendaftarkan vaksin Covid-19 pada 12 Agustus 2020.

Menteri Kesehatan Rusia Oleg Gridnev mengatakan petugas medis dan lansia akan menjadi kelompok pertama yang mendapatkan vaksinasi, sedangkan vaksinasi nasional dimulai Oktober 2020.

Mikhail Murashko, pejabat senior Kementerian Pertahanan, mengatakan semua biaya vaksinasi dipanggung pemerintah.

“Pendaftaran vaksin pada 12 Agustus,” kata Gridnev kepada RIA Novosti. “Kini tahap akhir pengujian ketiga sedang berlangsung. Ini pengujian sangat penting, dan kami harus memahami vaksin harus aman.”

Kementerian Kesehatan mengatakan dokumen yang diperlukan registrasi vaksin, termasuk data uji klinis, sedang dalam pemeriksaan. Masalah pendaftaran akan diputuskan sampai hasil pemeriksaan.

Uji klinis formula dimulai di Universitas Secherov Moskwa pada 18 Juni. Dalam sebuah penelitian yang melibatkan 38 sukarelawan, formula lolos protokol keamanan.

Seluruh relawan yang terlibat terbukti mengembangkan sistem kekebalan terhadap infeksi.

Kecepatan Rusia mengembangkan vaksin cukup mencengangkan ilmuwan Barat. Vadim Tarasov, ilmuwan papan atas Secherov, mengatakan Rusia menghabiskan 20 tahun terakhir untuk mengembangkan ketrampilan untuk memahami bagaimana virus menularkan.

Teknologi di balik vaksin Rusia adalah adenovirus, atau flu biasa. Dibuat secara artifisial, protein vaksin mereplikasi protein Covid-19, memicu respon kekebalan yang mirip dengan yang disebabkan virus korona.

“Jadi, imunisasi ini mirip bertahan hidup dari virus tapi tanpa risiko mengancam jiwa,” kata Tarasov.

Kirill Dmitriev, kepala Dana Kekayaan Kedaulatan Rusia yang mendanai penelitian, membandingkan proses penemuan faksin dengan Space Race.

“Orang AS terkejut ketika mendengan bunyi bip Sputnik. Kini, Barat kelabakan mendengar Rusia lebih dulu menemukan vaksin Covid-19,” kata Dmitriev kepada US TV.

Menurut Dmitriev, pengalaman Rusia terlibat dalam pengobatan Ebola dan Mers memberi keuntungan saat menanggapi pandemi Covid-19.

Negara lain juga mengembangkan vaksin Covid-19. Inggris, misalnya, mengumumkan telah menemukan formula aman yang memicu respon imun. Pemerintah Inggris telah memesan 100 juta dosis.

Di Indonesia, Sinovac — perusahaan farmasi Cina — melakukan uji klinis tahap ketiga terhadap vaksin dengan melibatkan ratusan relawan.

Back to top button