Crispy

Penyerang Tidak Dikenal Bunuh Syekh Terkemuka Suriah di Deir Ezzor

Seorang sumber yang tak mau menyebutkan nama mengatakan, kelompok militan (Qasd) yang diback-up militer AS berada di balik pembunuhan itu

JERNIH– Sekelompok penyerang bersenjata menembak mati seorang pejabat dari suku Al-Akidat dan putranya di rumah mereka di perdesaan timur Provinsi Deir Ezzor.

Sumber yang dekat dengan keluarga tersebut menyatakan, serangan itu menargetkan wisma Sheikh Atliosh, di Desa Hawaij Theban, wilayah perdesaan Deir Ezzor. Serangan itu membunuh Sheikh Atliosh dan putranya Mahmoud. Seorang lagi yang bukan keluarga sheikh tersebut Fayez Al- Hadi, juga terbunuh.

Seorang kerabat dekat syeikh tersebut mengatakan kepada Sputnik Arabic bahwa Syekh dibunuh “di tangan pengkhianat dan kriminal” tanpa mengidentifikasi tersangka. Media lokal juga tidak menyebutkan pihak yang mungkin bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut, dan tidak ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.

Patut dicatat bahwa salah satu syekh suku yang paling terkemuka dibunuh Agustus lalu, ketika mobilnya menjadi sasaran penyerang yang berafiliasi kepada Pasukan Demokrat Suriah (SDF).

Peristiwa tersebut menimbulkan dampak yang parah, karena beberapa desa menyaksikan demonstrasi yang menuntut keluarnya Pasukan Demokrat Suriah dari daerah tersebut.

Pada saat itu, Pemerintahan Otonomi di Suriah Utara membantah tuduhan pembunuhan terhadap para syekh suku, dan mengecam kejadian tersebut. Sementara Amerika Serikat menyampaikan bela sungkawa kepada suku Al-Akidat, dan menyatakan harapan agar pelaku penyerangan tersebut ditahan.

Meski demikian, sebuah sumber lain mengatakan, para pembunuh tersebut dikendalikan oleh milisi (Qasd) yang didukung militer pendudukan Amerika Serikat. Seorang sumber lokal melaporkan hal itu ke kantor berita SANA.

Sumber tersebut mengatakan, sebelumnya Qasd dengan dukungan Zionis dan AS juga seringkali melakukan ancaman terhadap para pemimpin suku. September lalu, kata dia, Qasd juga menargetkan Sheikh Mutashar Al-Hafl, yang dibunuh sekelompok milisi bersenjata dengan darah dingin di siang hari bolong September lalu. [Al-Masdar News]

Back to top button