Crispy

Petinggi Militer Berunding, India dan Cina Saling Gertak

  • PM Narendra Modi menggertak Cina dengan memberi kebebasan komandan militer perbatasan menggunakan senjata.
  • Global Times mengatakan militer Cina jauh lebih kuat dari India. India terlalu lemah bagi Cina.
  • Petinggi militer kedua negara masih berunding di perbatasan.

Beijing — Cina dan India saling gertak, meski petinggi militer kedua negara sedang berunding untuk mendinginkan situasi di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC).

Pemerintah India mengatakan memberikan kebebasan bertindak kepada komandan pasukan di sepanjang LAC, untuk menangani situasi di tingkat taktis. Pers India melaporkan komandan pasukan India tidak lagi terikat pada pembatasan penggunaan senjata dalam situasi luar biasa.

Cina membalas gertakan India. Global Times, surat kabar resmi Partai Komunis Cina (PKC), mengatakan India sebaiknya tidak meningkatkan sengketa perbatasan karena kekuatan ekonomi dan militer Cina lebih kuat.

— India Kehilangan 20 Tentara dan Cina 43 dalam Pertempuran di Perbatasan
— Perang tanpa Senapan di Tanah tak Bertuan
— India Klaim 20 Tentaranya Dimutilasi Prajurit Cina

Hu Xijin, pemimpin redaksi Global Times, mengatakan; “Jika India terbukti mengijinkan komandan pasukan menggunakan senjata, itu melanggar Kesepakatan tentang Langkah-Langkah Membangun Kepercayaan di Bidang Militer di sepanjang LAC.”

LAC adalah garis perbatasan de facto yang membelah kedua negara. Di beberapa titik, garis itu menjadi abu-abu karena India dan Cina saling klaim wilayah yang dianggap strategis.

Sejauh ini konflik perbatasan Cina-India belum melibatkan penggunaan senjata, karena kedua negara terikat perjanjian. Setelah ‘pertempuran’ menggunakan senjata pentungan berpaku pekan lalu, India mulai mengubah sikap.

India kehilangan 20 prajurit dalam pertempuran itu. Cina, meski tidak merilis jumlah korban, dikabarkan kehilangan 43 serdadu.

“Saya harus memperingatkan nasionalis India; jika prajurit Anda tidak dapat mengalahkan serdadu Cina dalam bentrok tanpa senjata, maka senjata apa pun tidak akan membantu prajurit Anda,” demikian Hu Xijin.

Kekuatan militer Cina, kata Hu Xijin, jauh lebih maju dan kuat dibanding India. Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok sekitar lima kali lipat dari India. Belanja militer Cina tiga kali lipat lebih dari India.

“Jika India ingin meningkatkan konflik perbatasan menajdi perang, itu sama saja sebutir telur menabrak batu,” katanya.

“Cina tidak ingin meningkatkan konflik dengan India, tapi kami memiliki kapasitas yang cukup untuk menghancurkan segala provokasi pasukan India,” lanjutnya.

Di Chushul-Moldo, sebelah timur Ladakh, petinggi militer India dan Cina melakukan pertemuan putaran kedua. Indian Express melaporkan Komandan Koprs XIV Letjen Harinder Singh bertemu dengan Mayor Jenderal Liu Jin, komandan Daerah Militer Xinjiang Selatan.

Pertemuan hari ini, Senin 22 Juni 2020, berlangsung enam jam untuk membahas peta jalan pelepasan. Sejauh ini kedua pihak belum mencapai kesepakatan.

Back to top button