Crispy

Sean Connery, Sang James Bond Sejati, Telah ‘Kembali’

Tak ada pemeran Bond yang kembali diminta memerankan sosok itu, manakala sosok tersebut tengah diperankan bintang lain. Saya masih ingat, saat SMP, 1983, datang dua film Bond dalam waktu yang tak bertenggang lama. Yang satu “Never Say Never Again” dengan bintang Sean Connery, yang lainnya “Octopussy” dengan bintang yang memang tengah memerankan peran James Bond saat itu, Roger Moore.

JERNIH— Jika sebelumnya kita masih berharap akan ada film lain yang dibintang aktor Skotlandia, Sean Connery,–setelah film terakhir yang dibintanginya, ‘The League of Extraordinary Gentlemen‘ pada 2003, harapan itu sejak semalam musnah sudah. Sang bintang telah meninggal dengan tenang pada usia 90 tahun.

Namun tentu saja, ingatan kita, terutama akan sosok agen Inggris, James Bond 007, yang diperankannya dengan khas, tak akan pernah hilang. Banyak kalangan, termasuk kritikus film, berpendapat, Connery-lah yang paling pas memerankan sosok Bond, bahkan kendati Daniel Craig mendapatkan banyak pujian untuk peran Bond seri-seri terakhir yang dibawakannya.

Dalam filmnya saat memerankan Bond

“Istrinya—Micheline, dan dua putranya, Jason dan Stephane, telah mengonfirmasi bahwa dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya dikelilingi oleh keluarga,” kata Juru Bicara keluarga Connery, Nancy Seltzer pada Sabtu waktu setempat.

Connery dibesarkan dalam kondisi miskin di daerah kumuh Edinburgh. Ia bekerja sebagai penggosok peti mati, tukang susu dan penjaga pantai, sebelum hobi binaraga membantunya mengawali karier di dunia acting. Dunia yang selama 40-an tahun menjadikannya salah satu bintang terbesar di dunia.

“Saya sangat sedih mengetahui bahwa Sir Sean Connery telah meninggal,“ kata Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon. “Bangsa kita berduka untuk salah satu putra yang paling dicintainya. Sean adalah legenda global, tetapi yang pertama dan terpenting, dia adalah seorang Skotlandia yang patriotik dan bangga.”

Bersama Harrison Ford dalam sekuel Indiana Jones

Connery direncanakan akan ditanamkan dalam upacara pemakaman pribadi dengan acara peringatan. “Akan ada upacara pribadi, diikuti dengan peringatan yang belum direncanakan, setelah virus berakhir,” kata keluarga Connery dalam sebuah pernyataan.

Connnery akan tetap dikenang sebagai agen Inggris 007, karakter yang diciptakan novelis Ian Fleming dan diabadikan Connery dalam film-film yang dimulai dengan “Dr. No” pada 1962. Sebagai Bond, sikap dan humor masam Connery, plus posisi yang selalu dikerubungi wanita cantik yang menutupi sisi yang lebih gelap dan kejam tokoh yang ia ciptakan dalam perannya tersebut, menurut para kritikus telah menciptakan kedalaman karakter dan menetapkan standard bagi para aktor yang kemudian mengikutinya memerankan peran tersebut. ‘Mengikuti’, karena bagi banyak kalangan, tak ada yang mampu ‘menggantikan’ perannya untuk 007.  

Di film, kita akan selalu mengingat caranya memperkenalkan diri, dengan kalimat yang seolah telah bertanda tangan,” I am Bond. James Bond.” Tapi konon, Connery sendiri tidak senang akan perannya itu. Ia pernah berkata bahwa dirinya “membenci James Bond yang terkutuk itu”.

Tinggi dan tampan, dengan suara serak yang cocok dengan kepribadiannya yang terkadang kaku, Connery memainkan serangkaian peran penting selain Bond. Ia bahkan memenangkan Academy Award untuk perannya sebagai petugas polisi Chicago yang tangguh dalam “The Untouchables” (1987), film yang juga mulai melambungkan nama Kevin Costner itu.

Bersama Audrey Hepburn, saat memerankan Robin Hood

Dia berusia 59 tahun ketika majalah People memilihnya sebagai “pria terseksi” pada tahun 1989.

Connery adalah pendukung kuat kemerdekaan Skotlandia dan memiliki tato bertuliskan “Scotland Forever” di lengannya saat bertugas di Royal Navy. Ketika dia dianugerahi gelar kebangsawanan pada usia 69 tahun oleh Ratu Elizabeth pada tahun 2000 di Istana Holyrood di Edinburgh, dia mengenakan gaun Skotlandia lengkap,  termasuk rok kotak-kotak hijau-dan-hitam khas klan MacLeod yang diwarisi ibunya.

Beberapa film non-Bond yang patut dicatat, termasuk “Marnie” karya sutradara Alfred Hitchcock (1964), “The Wind and the Lion” (1975) dengan Candice Bergen, “The Man Who Would be King” (1975) karya sutradara John Huston, “Michael Caine”, “Indiana Jones and The Last Crusade” (1989) dan kisah perang dingin “The Hunt for Red October” (1990).

Penggemar sinema alternatif akan selalu mengingat saat dia berperan sebagai Zed si “Pembasmi Brutal”, dalam epik fantasi John Boorman, “Zardoz” (1974). Dalam film itu Connery yang berkumis baplang dan berkuncir ekor kuda, menghabiskan sebagian besar perannya di film dengan berlarian dalam cawat merah minim, dengan sepatu bots setinggi paha.

Connery pensiun dari film setelah berselisih dengan sutradara pada acara terakhirnya, “The League of Extraordinary Gentlemen” pada tahun 2003. “Aku muak berurusan dengan orang idiot,” katanya, tentang Stephen Norrington, sang sutradara.

Serial Bond masih saja kuat setelah lebih dari lima dekade Connery memulainya. Film-film seri itu diproduksi dengan boros, dikemas dengan gadget berteknologi tinggi dan efek spektakuler, hampir selalu memecahkan rekor box office dan meraup ratusan juta dolar.

Setelah kesuksesan besar “Dr. No”, Connery memerankan Bond dalam banyak film di ‘serial’ tersebut, misalnya “From Russia with Love” (1963), “Goldfinger” (1964), “Thunderball” (1965) dan “You Only Live Twice” (1967).

Connery kemudian menjadi khawatir menjadi typecast dan memutuskan untuk melepaskan diri dari perannya itu. Aktor Australia, George Lazenby,  menggantikannya sebagai Bond dalam “On Her Majesty’s Secret Service” pada 1969. Film itu gagal dan bisa dikatakan tidak diterima pasar.

Dalam film fiksi ilmiah, Zardoz

Itu yang membuat Connery pada 1971 kembali memerankan Bond dalam “Diamonds Are Forever”, dengan godaan yang mencakup porsi saham, yang katanya akan masuk ke dalam dana perwalian pendidikan Skotlandia. Saat itu Connery bersikeras mengatakan itulah kali terakhir dirinya memerankan Bond.

Perannya memang unik. Tak ada pemeran Bond yang kembali diminta memerankan sosok itu, manakala sosok tersebut tengah diperankan bintang lain. Saya masih ingat, saat SMP, 1983, datang dua film Bond dalam waktu yang tak bertenggang lama. Yang satu “Never Say Never Again” dengan bintang Sean Connery, yang lainnya “Octopussy” dengan bintang yang memang tengah memerankan peran James Bond saat itu, Roger Moore.

Produksi independen itu kontan membuat marah mentor lamanya, produser Albert “Cubby” Broccoli. Dalam sebuah wawancara tahun 1983, Connery menyimpulkan film Bond yang ideal memiliki “lokasi yang luar biasa, suasana yang menarik, cerita yang bagus, karakter yang menawan– seperti cerita detektif dengan spionase dan latar eksotis dan burung yang bagus”.

Di kehidupan nyata, Connery memiliki tipe yang sangat berbeda dari karakter Bond yang ia perankan. Ia lebih memilih bir daripada vodka martini koktail gaya Bond yang “dikocok tidak diaduk”.

Tapi pengaruh Connery besar dalam membentuk karakter Bond dalam buku dan film. Dia tidak pernah berusaha untuk menyamarkan aksen Skotlandia-nya, membuat Fleming memberikan garis Skotlandia kepada Bond dalam buku-buku yang dirilis setelah debut Connery.

Lahir sebagai Thomas Connery pada 25 Agustus 1930, ia adalah anak sulung dari dua putra seorang sopir truk jarak jauh, dan seorang ibu yang bekerja sebagai pembersih. Dia putus sekolah pada usia 13 tahun dan bekerja dalam berbagai pekerjaan kasar. Pada usia 16 tahun, dua tahun setelah perang dunia kedua berakhir, Connery direkrut menjadi Angkatan Laut Kerajaan Inggris, dan bertugas selama tiga tahun.

“Saya tumbuh tanpa gagasan tentang karier, apalagi akting,” katanya suatu kali. “Saya tidak pernah merencanakannya. Itu semua kebetulan, sungguh. “

Connery memainkan peran kecil pada sebuah kelompok teater, sebelum menjadi actor film dan televisi. Perannya dalam film “Leprechaun” buatan Disney pada 1959, serta “Darby O’Gill and the Little People”, membantunya mendapatkan peran Bond. Broccoli, produser film Bond, meminta istrinya untuk menonton Connery di film Disney itu saat dia mencari pemeran utama yang tepat untuk karakter Bond.

Dana Broccoli mengatakan, suaminya mengatakan dirinya tidak yakin Connery memiliki daya tarik seks. “Saya melihat wajahnya, dan cara dia bergerak, berbicara, sebelum dia berkata, “Cubby, dia luar biasa!”katanya menirukan suaminya. “Dia sempurna, memiliki jiwa seorang bintang.”

Connery menikah dengan aktris Diane Cilento pada tahun 1962. Sebelum bercerai 11 tahun kemudian, mereka memiliki seorang putra, Jason, yang menjadi aktor. Dia kemudian menikah lagi dengan artis Prancis Micheline Roquebrune, yang dia temui saat bermain golf, pada 1975. [dsy]

Back to top button