Crispy

Thailand Uji Klinis Vaksin ChulaCov19 dan Mandiri Melawan Covid-19

  • Uji klinis ChulaCov19 pada manusia mulai digelar akhir April 2021.
  • Vaksin Thailand lainnya, dibuat Universitas Mahidol, juga segera jalani uji klinis.
  • Kelak, Thailand tidak akan tergantung pada vaksin impor.

JERNIH — ChulaCov19, vaksin kedua yang dikembangkan Universitas Chulalongkorn Thailand, segera jalani uji coba pada manusia.

Kiat Ruxrungtham, dari Pusat Penelitian Vaksin Chula, mengatakan uji coba ChulaCov19 pada tikus dan monyet berhasil, dan uji klinis pada manusia akan dimulai akhir April 2021.

“Pada akhir tahun kami harus memiliki kapasitas produksi satu hingga lima juta dosis per tahun,” kata Kiat dalam konferensi pers, Kamis 18 Februari 2021.

“Kapasitas dapat meningkat menjadi 20 juta dosis per tahun,” lanjutnya.

Pengumuman muncul di tengah kritik tentang strategi pengembangan vaksin Thailand yang lambat, dan terlalu tergantung pada AstraZeneca yang diproduksi Siam Bioscience, pabrik vaksin yang dimiliki Raja Maha Vajiralongkorn.

ChulaCov19 semula diproduksi di California, AS, dan akan diproduksi secara lokal oleh Bionet Asia, perusahaan Thailand.

Universitas Chulalongkorn, kata Kiat, juga mengembangkan vaksin untuk mencegah varian Covid-19 yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan.

Menteri Kesehatan Masyarakat Anutin Charnvirakul menyambut baik keamanan vaksin buatan Thailand. “Kami tidak bertaruh pada satu kuda tetapi menjadi pemilik kandang,” katanya.

Thailand kini mencatat 25.111 infeksi, dengan 82 kematian sejak pandemi dimulai.

Vaksin lain yang dikembangkan Thailand, melibatkan Universitas Mahidol, juga dijdwalkan akan diuji klinis pada manusia. Namun vaksin Mahidol tidak akan tersedia sampai AstraZeneca selesai diproduksi.

Back to top button