Hingga saat ini belum ada kelompok yang bertanggungjawab atas serangan tersebut.
JERNIH-Sekelompok orang bersenjata menyerang masyarakat di desa Kodyel di wilayah timur Burkina Faso, Afrika Barat. Sebanyak 30 warga setempat dinyatakan tewas akibat serangan mendadak tersebut.
Dilansir AFP, serangan tersebut terjadi pada Senin (3/5/2021) kemarin di salah satu desa di wilayah timur Burkina Faso. Sebagian besar penyerang membawa senjata api.
“Sejumlah besar orang bersenjata menyerang desa Kodyel,” kata petugas keamanan setempat, Selasa (4/5/2021).
Petugas keamanan setempat belum dapat memastikan kelomok mana yang bertanggungjawab atas serangan brutal tersebut. Namun dipastikan puluhan warga desa setempat tewas akibat serangan tersebut.
“Serangan tersebut menyebabkan beberapa lusin penduduk sipil tewas,” kata petugas keamanan tersebut menambahkan.
Otoritas setempat masih berupaya menyelidiki peristiwa tersebut.
“setidaknya 20 sampai 30 orang telah dibunuh oleh kelompok tersebut,” lanjut petugas keamanan setempat.
Seminggu lalu, Selasa (27/4/2021), AFP juga melaporkan bahwa kelompok bersenjata juga membunuh tiga jurnalis asal Eropa yang terdiri dari dua warga negara Spanyol dan satu Irlandia.
Serangan itu sendiri sebetulnya ditujukan kepada patroli aparat setempat di Burkina Faso yang terdiri dari penjaga hutan dan wartawan asing, di wilayah timur Fada N’Gourma-Pama itu. Para penyerang menggunakan dua pikap dan lebih dari 10 sepeda motor.
Kematian dua warga Spanyol dalam peristiwa tersebut dikonfirmasi Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez yang memastikan bahwa dua warga negaranya terbunuh.
Kelompok bersenjata ini dikenal menyerang siapa saja. Dua tahun lalu, pada Selasa (14/5/2019), kelompok ini menyerang dan membunuh empat warga Katolik dan menghancurkan patung Bunda Maria di Burkina Faso utara.
Kekerasan tersebut menjadi ancaman untuk memorak-porandakan hubungan damai antara masyarakat mayoritas Muslim Burkina Faso dengan masyarakat Kristen, yang mewakili hingga seperempat dari populasi. (tvl)
