Crispy

Upaya Bunuh Diri dan Perkelahian para Migran di atas Kapal Ocean Viking

SISILIA — Italia sedang melakukan tes terhadap 180 migran yang diselamatkan di Mediterania dengan maksud untuk memindahkan mereka ke kapal karantina di Sisilia, kata sumber kementerian dalam negeri Italia, Sabtu (4/7/2020).

Dilaporkan AFP dalam CNA (5/7/2020), Para migran telah berada di kapal Ocean Viking yang dioperasikan oleh SOS Mediterranee selama lebih dari seminggu.

Terjadi pula perkelahian dan upaya bunuh diri para migran di atas kapal. Hal itu mendorong badan amal untuk menyatakan keadaan darurat pada hari Jumat.

Dari kesaksian  seorang wartawan AFP di atas kapal,  ketegangan meningkat dalam sepekan terakhir karena para migran semakin putus asa untuk mencapai daratan. Yang lain menjadi putus asa karena tidak dapat menelepon keluarga mereka untuk memberi tahu mereka bahwa mereka aman.

Sebuah tim medis yang dikirim oleh pihak berwenang di Pozzallo, Sisilia, memastikan tidak ada masalah kesehatan tertentu, dan juga melaporkan bahwa beberapa ketegangan yang terdaftar sedang diatasi.

Tim medis melakukan tes Covid-19 untuk para migran. Setelah itu mereka akan dipindahkan ke kapal karantina yang saat ini berada di Porto Empedocle, masih berlokasi di Sisilia.

Karantina dmenjadi keharusan karena migrasi menjadi salah satu penyebab penyebaran Covid 19 di daratan Eropa.

Kapal Ocean Viking, yang berada di limbo Mediterania selatan Sisilia menunggu izin dari Italia atau Malta untuk menurunkan para migran di pelabuhan yang aman.

Organisasi kemanusiaan Eropa SOS Mediteranee dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu mengatakan satu-satunya bantuan yang dapat diberikan adalah kunjungan seorang dokter medis dan seorang mediator yang dapat berbicara kepada para penyintas, tetapi tidak dalam posisi untuk memberikan solusi untuk pendaratan mereka.

Para migran, termasuk dari Pakistan, Afrika Utara, Eritrea, Nigeria dan lainnya, diselematkan setelah melarikan diri dari Libya, dalam empat penyelamatan terpisah oleh Ocean Viking pada 25 dan 30 Juni 2020.

Para migran, termasuk 25 anak di bawah umur, sebagian besar tidak ditemani oleh orang dewasa, dan dua wanita, salah satunya sedang hamil.

Dimulainya musim panas dan kondisi yang lebih menguntungkan di laut  menyebabkan peningkatan upaya menyeberangi Mediterania dengan harapan untuk tiba di Eropa.

Ocean Viking adalah kapal kemanusiaan yang memiliki misi pencarian dan penyelamatan migran dan pengungsi Libya yan g melintasi laut Mediterania diluncurkan Médecins Sans Frontières/Dokter Lintas Batas (MSF) pada Juli 2019 setelah pemerintah Uni Eropa menghentikan semua aksi kemanusiaan di lautan sehingga menyebabkan banyak kematian para migran

Kapal-kapal komersil tidak dapat menjalankan tugas kemanusiaan karena resiko terkatung-katung dilautan akibat penutupan pelabuhan Italia dan keengganan Negara-negara UE menyetujui mekanisme pendaratan.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM)  lebih dari 100.000 migran berusaha melintasi Mediterania tahun lalu dan lebih dari 1.200 meninggal dalam upaya itu.

Rute migrasi penyeberangan laut  Mediterania telah dikenal sebagai jalur paling mematikan di dunia.

Diketahui bahwa migran, terutama korban perang, lebih memilih Eropa daripada timur tengah. Karena, selain perekonomian negara yang stabil dan suaka untuk para migran, mereka juga menghindari konflik golongan agama, Syiah-Sunni dan perlakuan yang kurang baik.   [ ]

Back to top button