Crispy

Virus Korona: 1.300 Penduduk Korut Dikarantina Ekstrem di Hotel 4.25

Pyongyang — Korea Utara (Korut) belum mengumumkan temuan kasus virus korona, tapi sebuah laporan menyebutkan negara Stalinist terakhir di jagad ini mengkarantina 1.300 penduduk di sebuah hotel di Pyeongyang.

Belum ada keterangan resmi berapa dari 1.300 penduduk yang dikarantina terjangkit virus korna. Radio Free Asia (RFA), mengutip sumber-sumber di Pyeongyang, memberitakan seluruh dari 1.300 penduduk itu masih berstatus suspect, atau terduga.

Hotel 4.25, tempat karantina itu, berkapasitas 20 ribu kamar tidur. Dinamai 4.25 untuk menghormati pembentukan Tentara Revolusi Rakyat Korea pada 25 April 1932.

“Mereka yang batuk dan demam diklasifikasi sebagai terduga membawa virus korona, dan harus dikarantina,” kata seorang pejabat di Pyeongyang kepada RFA Korean Services.

“Penduduk yang dicurigai akan diawasi secara ketat oleh komite karantina daruta Pyeongyang selama 20 hari,” kata pejabat itu.

Saat ini jumlah penduduk yang dikarantina 1.300. Sebanyak 500 telah dipulangkan, karena dianggap tidak memperlihatkan gejala terinfeksi.

“Setiap pasien tinggal satu kamar, atau di kamar bersama, tergantung gejala yang diperlihatkan,” kata pejabat itu. “Mereka menjalani perawatan medis dari Kementerian Kesehatan.”

Prioritas

Karantina ekstrem, menurut pejabat itu, adalah bagian strategi nasional untuk melindungi Pyeongyang. Pihak berwenang menyebut karantina ini sebagai masalah kelangsungan hidup nasional.

Di Pyeongyang, kepemimpinan tertinggi Korea Utara tinggal dan menjalankan tugasnya. Pemerintah pusat telah memasok pakaian karantina, peralatan medis, dan obat-obatan.

Sebelumnya, sebuah rumah sakit di Chongjin, kota terbesar di Propinsi Hamgyong Utara, mengkremasi 12 pasien yang dikabarkan meninggal akibat pneumonia dan flu.

Warga di sekitar rumah sakit menduga 12 mayat yang dikremasi adalah korban virus korona. Menariknya, Pyeongyang sampai saat ini belum mengumumkan adanya virus korona.

Back to top button