Crispy

Virus Korona: Berhentilah Beli Masker, Itu tak Berguna

Moskwa — Setelah mewabah di Cina, virus korona kini menimbulkan ketakutan di Korea Selatan, Jepang, Italia, dan Iran.

Di Korea Selatan (Korsel), 400 ribu orang meneken petisi yang meminta Presiden Moon Jae-in dimakzulkan karena gagal mengatasi kenaikan harga masker. Di banyak negara, terutama yang mengumumkan kemasukan virus korona, publik berebut membeli masker dan menimbun.

Di Moskwa, virolog terkemuka Dimitry Lvov tertegun menyaksikan semua itu. Kepada jurnalis Anton Krasovsky dari Russia Today, Lvov mengatakan; “Masker itu tidak berguna.”

“Kain katun tipis itu bukan masker,” Lvov melanjutkan. “Yang melindungi diri Anda dari virus adalah masker padat yang dilengkapi respirator, seperti yang digunakan di Cina dan Rusia.”

Menjawab pertanyaan apakah masker medis melindungi inividu dari virus, Lvov mengatakan; “Biasanya tidak.”

Virus, menurut Lvov, dengan mudah masuk ke tubuh manusia melalui mata. Sedangkan fitur utama masker hanya menjaga air liur dan ingus tidak menebar ke udara saat batuk.

Satu-satunya tindakan paling benar untuk mencegah penularan virus korona adalah dengan mengunci diri di rumah. Lvov memuji tindakan Cina, yang mengunci kota, mengkarantina pelancong, atau yang kembali dari luar negeri. 

“Atau mengevakuasi penduduk dari wilayah yang dilanda virus,” katanya.

Ditanya kapan wabah virus korona akan berakhir, Lvov mengatakan; “Jika semua negara bekerja seperti Cina, wabah akan berakhir dengan cepat.”

Cina, katanya, dengan cepat membingkai virus, memeriksa  struktur genetis-nya, dan mempublikasikan hasilnya. “Beijing mengambil langkah-langkah luar biasa untuk memerangi penyebaran virus,” katanya.

“Setiap orang harus memberi selamat kepada Cina atas sukses mengatasi wabah,” lanjut Lavov. “Cina melakukan dengan baik.”

Cina membuat penyebaran virus korona ke manusia melambat. Lvov memperkirakan virus korona akan hilang dalam satu tahun.

“Virus itu belum beradaptasi dengan populasi manusia, dan peluangnya untuk menjadi penyakit yang menular dari dan ke manusia sangat kecil,” kata Lvov.

Lvov memperkirakan virus korona akan kembali ke asalnya, yaitu kelelawar, dan akan muncul dalam sepuluh atau dua puluh tahun lagi.

“Bisa saja virus tidak lagi muncul di Cina, tapi di Rusia, atau di negara lain di muka bumi ini,” katanya.

Back to top button