Crispy

WHO Ingatkan Negara Kaya Segera Bagikan Vaksin untuk Negara Miskin

Negara kaya bukannya membagikan sisa vaksin miliknya namun justru memanfaatkan sisa vaksinnya untuk kalangan muda dan anak-anak.

JERNIH-Organisasi KesehDunia (WHO) meminta sejumlah negara kaya untuk menyumbangkan persediaan vaksin milik negaranya yang berlebih kepada negara-negara miskin.

Himbauan WHO itu menanggapi rencana negara-negara kaya yang akan melakukan vaksinasi corona terhadap anak-anak dan remaja.

“Saya memahami mengapa sejumlah sejumlah negara ingin menggelar vaksinasi bagi anak dan remaja, tetapi saat ini saya mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali rencana itu dan mau menyumbangkan vaksin kepada COVAX,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers virtual di Jenewa, Swiss, seperti dilansir Reuters, pada Senin (17/5/2021).

Saat ini COVAX sangat memerlukan sumbangan vaksin dari negara-negara maju yang akan disalurkan pada negara-negara yang tergolong miskin. Sebab baru 60 juta dosis vaksin Corona yang diterima COVAX dan seluruhnya sudah dikirim ke negara-negara miskin.

Awalnya COVAX berharap akan mendapat bantuan vaksin dalam jumlah besar dari India. Namun rencana mereka meleset karena India yang merupakan pengekspor vaksin terbesar di dunia memutuskan memprioritaskan untuk kebutuhan dalam negeri karena tengah mengalami gelombang lanjutan infeksi corona.

Beberapa negara Eropa termasuk Prancis dan Swedia berencana menyumbangkan vaksin corona kepada COVAX, namun dengan catatan setelah target penyuntikan bagi warganya telah terpenuhi, terutama pada kelompok penduduk yang mereka tetapkan sebelumnya.

Menurut WHO, rencananya AS akan akan menyumbangkan persediaan vaksin Corona mereka kepada COVAX. Namun saat ini Amerika Serikat dan Kanada justru melakukan penyuntikan vaksin Corona kepada para remaja.

Tedros mengingatkan tentang kecenderungan memasuki tahun kedua masa pandemi dinilai lebih mematikan.

Saat ini lebih dari 210 negara telah mengalami pandemic Covid-19. Sementara vaksin Corona yang telah beredar di se;uruh dunia sekitar 1.26 miliar dosis.

Sedangkan angka kematian mencapai 3,5 juta dan jumlah kasus positif Covid-19 di seluruh dunia mencapai 160.71 juta orang. (tvl)

Back to top button