Moron

Bolehkah Buka Masker Sebentar untuk Sefli Saat Pandemi?

Foto bersama di ruang tertutup yang pakai AC lebih berbahaya karena penularannya lewat droplet dan lewat airborne. Dan airborne itu lewat udara yang menjadikannya lebih berbahaya.

JERNIH-Akhir-akhir ini kita sering melihat beberapa kawan kita berkumpul dengan komunitas dan diakhiri dengan foto bersama. Pertamanya pakai masker, kemudian beramai-ramai lepas masker.  

Ketika ada yang komplain mengapa  tidak pakai masker, kawan kita ngeles dengan berbagai alasan. “Cuma sebentar, pas foto saja kok, hanya 2 kali jepret” atau ngeles “Ini pakai masker kok gaes, pas foto aja dilepas.”

“Semua pakai masker (selama rapat), bahkan pakai masker N95. Hanya untuk foto saja dilepas sebentar”..

Foto buka tutup masker mulai sering dilakukan masyarakat. Salah satunya ketika olahraga bersama, menggelar pesta pernikahan atau saat tengah bertemu teman.

Sebaiknya kita hindari mencopot masker saat selfie. Apalagi buka masker sambil tidak jaga jarak, yang berarti dobel resiko. Barangkali itu menjadi penyebab muncul banyak klaster penularan, mulai klaster olahraga, klaster pernikahan.

Dokter spesialis paru, Erlang Samoedro, mengingatkan bahaya melepas masker hanya untuk sekedar foto bersama.

“Walau sebentar (melepas masker untuk berfoto) namanya lepas masker berisiko tertular apalagi (ditambah) tidak menjaga jarak,” kata Erlang.

Ketika sekelompok orang hendak berfoto bersama, umumnya posisi berdiri atau duduk akan lebih berdekatan (tanpa jarak) demi ‘masuk frame.’ Sehingga seharusnya dalam posisi tersebut, masker harus tetap dikenakan sepanjang acara sebagaimana diatur dalam protokol kesehatan.

Meskipun belum ada penelitian terkait seberapa persen risikonya untuk lepas masker ‘sebentar’ untuk selfie, namun Erlang mengimbau agar tindakan tersebut sebaiknya tak dilakukan.

“Intinya kita kan harus menjaga jarak dan menggunakan masker rajin cuci tangan nah kalau ada yang dilanggar berarti kan melanggar protokol kesehatan,”.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Zubairi Djoerban, mempunyai pendapat yang sama dengan Erlang. Bahwa sekalipun dalam hitungan detik, membuka masker saat berfoto bersama akan membuka celah risiko penularan.

“Kalau kita tidak memakai masker saat foto tersebut, tentu kita akan menjadi lebih mudah tertular karena nggak ada pelindung (sekalipun itu hanya beberapa detik),”. Zubairi menambahkan “Kalau foto bersama-sama, [tidak memakai masker] itu tidak boleh,”.

Namun Zubairi masih mentolerir jika lepas masker saat foto sendiri, dengan catatan yang memotret berjarak lebih dai dua meter.

“Tapi kalau mau difoto, fotonya sendiri, itu nggak papa. Asal yang memoto itu jaraknya lebih dari dua meter itu nggak papa, kalau foto sendiri,” kata Zubairi lebih lanjut.

Zubairi mengingatkan, saat foto bersama sebaiknya tetap pakai masker. Kalau hendak berfoto tanpa masker, jaga jarak satu dengan lainnya sejauh dua meter.

“Standarnya tadi itu, selama jaraknya dua meter, aman. Kalau jaraknya berdekatan ya kurang aman,”.

Resiko penularan akan lebih tinggi, kata Zubairi, jika foto bersama tanpa masker dilakukan di ruang tertutup.

“Dan lebih berbahaya lagi kalau buka masker, foto bersamanya di ruang yang tertutup dan pakai AC sementara jendela dan pintu tidak dibuka. Kan penularannya lewat droplet dan lewat airborne. Dan airborne itu menularnya lewat udara”. (tvl)

Back to top button