Moron

Terlalu, Pelayan McD Ditembak Gara-Gara Tolak Layani Pembeli

OKLAHOMA CITY-Dua orang warga di Oklahoma City, Amerika Serikat (AS), yang kecewa karena diusir dari restoran cepat saji McDonald’s (McD) di Oklahoma City, marah dan menembaki pelayan resto tersebut, pada Rabu (6/5/2020)

Insiden itu, sebagaimana dilansir CNN, Jumat (8/5/2020), berawal ketika wanita bernama Gloricia Woody (32) dan kawannya ini masuk kedalam resto cepat saji namun diminta pergi oleh seorang pegawai McD karena ada pembatasan di tengah pandemi Covid-19

Woody dan kawannya menolak keluar dan memaksa minta dilayani pesanannya hingga berujung pertengkaran dengan pegawai resto cepat saji itu. Para pegawai restoran cepat saji itu akhirnya berhasil memaksa Woody keluar.

Baca juga: Nemu Senpi, Seorang Bocah Tembak Kakaknya Karena Dikira Mainan

Namun Woody beserta kawannya berhasil masuk lagi ke dalam resto dan kali ini dengan membawa sebuah pistol dan melepaskan tiga kali tembakan di dalam resto cepat saji tersebut  kearah pegawai resto tersebut.

Kepolisian setempat berhasil menangkap Woody dan kawannya serta menahan mereka atas dugaan menembak seorang pegawai restoran cepat saji dan melukai beberapa pegawai lainnya.

Baca juga: Satpam Toko Ditembak Gara-gara Larang Pembeli Masuk Toko Tanpa Masker

“Tiga terluka dalam penembakan di Mcdonald’s,” dikutip dari Koco, saluran televisi lokal di Oklahoma, Kamis (7/5/2020).

Dalam keterangannya kepolisian setempat menyebutkan satu karyawan McDonald’s restoran ditembak di bagian kaki, sementara satu pelayan lain ditembak di bagian bahu. Satu pegawai lagi — yang sempat bertengkar dengan Woody di awal-awal — mengalami cedera di kepala.

Baca juga: Konyol, Napi di Amerika Pengen Kena Covid Biar Segera Dibebaskan

Para pegawai restoran cepat saji itu mendapat perawatan medis di rumah sakit setempat dan menurut pihak Kepolisian, luka-luka para korban tidak membahayakan nyawa mereka.

Kapten Larry Withrow dari Kepolisian Oklahoma City menyatakan Woody ditangkap pada Rabu (6/5) tengah malam waktu setempat. Dia dijerat dakwaan penyerangan dan penyerangan dengan senjata mematikan.

(tvl)

Back to top button