Oikos

Anak Gunakan Hand Sanitizer, Apa Dampaknya?

Jakarta – Penggunaan hand sanitizer menjadi keharusan di tengah pandemi saat ini. Tak hanya dilakukan para orang dewasa juga dilakukan oleh anak-anak. Apa dampak penggunaan hand sanitizer bagi anak?

Kulit manusia merupakan benteng pertahanan terdepan dari beragam kuman penyakit. Sehingga paling rentan terpapar. Karena itu kulit harus terproteksi dan dipelihara kesehatannya dengan baik. Apalagi bagi anak-anak.

Dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK (K), FINSDV, FAADV mengatakan, secara garis besar kulit adalah organ paling luar dari tubuh, baik itu untuk orang dewasa maupun anak-anak. Ia mengingatkan jangan sampai anak-anak terganggu barrier atau sawar kulitnya, baik oleh faktor eksternal maupun internal.

“Terutama, di masa pandemi sekarang, orangtua harus tetap waspada. Sebab, tujuan perawatan kulit anak intinya hanya dua. Pertama, mempertahankan kulit anak sebagai pelindung. Kedua, mengurangi dan mencegah iritasi,” katanya, Jakarta, Rabu, (13/05/2020).

Menurut dr. Tina, walaupun pada anak penggunaan hand sanitizer dan cuci tangan, tidak sesering orang dewasa, namun menggunakan hand sanitizer ketika anak-anak dari luar rumah tidak dapat dihindari.  “Sayangnya, tak sedikit orangtua atau ibu tidak paham akan kandungan bahan aktif pada hand sanitizer. Sebab, tidak semua produk hand sanitzer cocok untuk anak,” tambahnya.

Jika kandungannya tidak cocok pada kulit anak, terutama pada anak yang peka dan alergi, lapisan lemak kulit luar akan terganggu. Sawar atau barrier pun akan terganggu. Akibatnya, metabolisme pertahanan kulit tubuh akan berkurang, sehingga menyebabkan virus, bakteri, atau jamur mudah masuk, yang pada akhirnya dapat berujung pada eksim. []

Back to top button