Oikos

Bisakah Vitamin C Bantu Cegah Covid-19?

Jakarta – Dokter dan ilmuwan di seluruh dunia berada dalam kegilaan untuk menemukan vaksin atau metode pengobatan yang efektif untuk Covid-19. Mereka sedang menguji antimalaria, antivirus, dan obat yang ada untuk melihat apakah mereka dapat memerangi efek Covid-19.

Dikutip dari Boldsky, kemarin, ada beberapa teori yang keluar setiap hari mengklaim sebagai obat untuk virus corona. Namun, belum ada bukti ilmiah untuk membuktikan semuanya. Di sisi lain, sebuah laporan berdasarkan Dr Andrew G. Weber (New York) mengatakan bahwa orang-orang pulih dengan lebih cepat setelah mengkonsumsi vitamin C secara suntik dibandingkan dengan orang-orang yang tidak.

Pengungkapan ini dilakukan berdasarkan penelitian yang mengatakan vitamin C memiliki efek menguntungkan pada infeksi, tekanan darah dan bronkokonstriksi dan cenderung mempersingkat masa tinggal pasien di ICU.

Vitamin C dan Sistem Kekebalan

Vitamin C sangat penting bagi tubuh manusia. Vitamin ini adalah antioksidan kuat yang berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh. Kekurangan nutrisi penting ini dalam tubuh kita dapat menyebabkan gangguan imunitas dan gejala-gejala seperti kulit kasar, lemah, anemia dan sendi yang bengkak.

Fungsi utama vitamin C adalah untuk melindungi terhadap patogen dan meningkatkan aktivitas buang racun di dalam tubuh. Pembersihan radikal bebas sangat penting untuk menyelamatkan sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Vitamin C juga sangat efektif untuk mencegah dan mengobati infeksi saluran pernapasan.

Vitamin C dikaitkan dengan beberapa proses peradangan dan kekebalan. Ini membantu dalam produksi dan fungsi sel darah putih dalam melawan beberapa penyakit radang. Bukan hanya itu, vitamin C juga diketahui memiliki peran sebagai antivirus dan antibakteri.

Drop-In Vitamin C

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Royal Society of Medicine mengatakan bahwa vitamin C meningkatkan fungsi sel-T dalam tubuh kita dan mengurangi multiplikasi virus. Selain itu juga meningkatkan resistensi terhadap berbagai infeksi virus dan bakteri seperti pneumonia.

Penurunan kadar vitamin C dalam tubuh kita dapat menyebabkan bronkitis akut dan pneumonia serta infeksi paru-paru lainnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempertahankan dosis vitamin C yang cukup dalam tubuh yaitu 75 mg untuk wanita dewasa dan 90 mg untuk pria dewasa.

Studi lain menunjukkan bahwa pneumonia berkurang menjadi sekitar 80% pada orang yang diberi asupan vitamin C diet. Juga, kejadian flu biasa menurun rata-rata 50%. Corona virus menyebabkan akumulasi cairan di paru-paru dan menghancurkan kapiler alveolar. Sebuah studi uji klinis yang dilakukan pada bulan Februari 2020 menunjukkan bahwa vitamin C membantu menghilangkan cairan alveolar dan mencegah akumulasi lebih lanjut sehingga mengurangi kerusakan pada paru-paru. Ini juga membantu mencegah flu biasa dan menunjukkan efek perlindungan pada pasien yang menderita influenza.

Vitamin C dan SARS-CoV

Menurut Jurnal Kemoterapi Antimikroba, vitamin C telah mengurangi keparahan dan durasi pilek pada manusia serta penurunan infeksi pernafasan virus. Dalam tiga uji coba terkontrol, vitamin C telah menunjukkan efektivitasnya dalam menurunkan insiden pneumonia dan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS).

Efektif untuk Covid-19?

Vitamin C memiliki banyak manfaat kesehatan tetapi menyimpulkan bahwa sepenuhnya membantu menyembuhkan Covid-19 adalah salah. Meskipun beberapa uji klinis mengatakan bahwa vitamin C meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu memerangi virus korona, penelitian ini membutuhkan bukti lebih lanjut.

Hingga saat ini, cara paling efektif untuk mencegah penyebaran infeksi adalah dengan menjaga kebersihan tangan dan isolasi diri sampai tidak ada vaksin khusus yang dikembangkan.

Makanan Kaya Vitamin C

Jambu Biji, Lemon, Kiwi, Brokoli, Jeruk, Jus Lemon, Kembang Kol, mangga mentah, Capsicum, dan Kubis.

Back to top button