Oikos

Penderita Penyakit Jantung Tetap Bisa Berolahraga Saat Pandemi

JERNIH – Berbagai riset menyebutkan bahwa salah satu penyakit yang paling sering ditemukan dalam korban meninggal pasien Covid-19 adalah penyakit jantung. Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 beberapa bulan lalu mengatakan bahwa terdapat 5 dari 10 kasus meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung.

“Virus SARS-Cov-2 ini menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memang memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat. Sehingga mereka lebih rentan terkena virus ini, karena sistem kekebalannya tidak begitu kuat,” ujar Dr. Rien Afrianti, Sp.PD, Sp.JP, FIHA, dokter spesialis jantung, saat acara bincang ‘BaBe 1-on-1’, kemarin.

Meksipun begitu, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga, terutama di tengah pandemi. Dr. Rien mengatakan bahwa pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung, olahraga justru dapat membantu agar serangan itu tidak terjadi lagi.

Berikut adalah beberapa tips dari Dr. Rien untuk mengukur kemampuan berolahraga bagi penderita penyakit jantung selama pandemi ini:

l. Lakukan olahraga berintensitas ringan (maksimal 150 menit/minggu) atau intensitas sedang (75 menit/minggu).

2. Perhatikan denyut jantung selama melakukan olahraga. Cara menghitung maksimal denyut jantung adalah 220 dikurangi usia. Dalam olahraga intensitas sedang, denyut jantung ideal adalah 50%-70% dari jumlah maksimal, sedangkan intensitas ringan di bawahnya. Jika denyut jantung sudah melebihi hitungan ini, maka olahraga harus dihentikan.

3. Tetap menerapkan protokol kesehatan selama berkegiatan, yaitu memakai masker, jaga jarak minimal 1,5 meter, serta cuci tangan dengan sabun.

4. Tetap mengkonsumsi obat rutin untuk penyakit jantung.

Diskusi ini digelar platform distribusi beragam jenis konten, BaBe, dalam rangka Hari Jantung Sedunia yang diperingati beberapa hari lalu. Diskusi ini membahas bagaimana hubungan antara penyakit jantung dengan Covid-19, dan apa saja tips yang dapat diterapkan oleh penderita penyakit jantung selama pandemi berlangsung.  [*]

Back to top button