Politeia

MUI: Aneh Jika Kapolri Nonmuslin di Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim

Muhyiddin khawatir muncul kendala psikologis yang akan dihadapi oleh pemimpin beragama nonmuslim di negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim.

JERNIH-Munculnya nama Kepala Bareskrim (Kabareskrim) Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai salah satu kandidat menggantikan Kapolri Jenderal Idham Azis, memunculkan berbagai perdebatan sensitif menyangkut agama yang dianut Listyo.

Kali ini pernyataan datang dari Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi, yang menganggap aneh jika Kapolri pengganti Jenderal Idham Aziz, bakal dijabat oleh seseorang yang bukan beragama Islam atau nonmuslim.

Di mata Muhyiddin, sangat janggal bila penduduk Indonesia yang mayoritas beragama muslim namun aparat keamanannya dipimpin oleh seseorang yang justru non muslim.

“Seorang pemimpin nonmuslim mengendalikan keamanan negara di mana mayoritas penduduknya muslim adalah sebuah keanehan dan tugasnya pasti amat berat,” kata Muhyiddin, pada Rabu (25/11/2020).

Ia bahkan memprediksi akan banyak kendala psikologis yang akan dihadapi oleh pemimpin beragama nonmuslim di negara yang mayoritas penduduknya beragama muslim.

“Apalagi kepolisian tugasnya sangat erat dengan masalah keamanan masyarakat. Pendekatan persuasif sangat dibutuhkan dalam sengketa dan demo massa,” kata dia.

Bagi Muhyiddin, sudah wajar jika pemimpin sebuah negara memiliki agama yang sama dengan yang dianut oleh mayoritas penduduknya. Muhyiddin bahkan memberi contoh Amerika Serikat yang mempunyai penduduk nonmuslim dan mempunyai presiden maupun kepala aparat keamanannya juga nonmuslim.

Pendapat tersebut berbanding terbalik dengan Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni, yang menyebut institusi Polri bukanlah lembaga dakwah namun sebagai lembaga yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat sehingga sah-sah saja bila Kapolri pengganti Idham Aziz berasal dari kalangan nonmuslim.

Kapolri Jenderal Idham Azis akan memasuki pensiun pada Januari 2021 mendatang. Sejumlah perwira tinggi Polri berpangkat Komjen masuk dalam bursa kandidat pengganti Idham Azis, termasuk diantaranya nama Kepala Bareskrim Polri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo.

Mantan ajudan Presiden Jokowi tersebut pada 207 pernah ditolak sejumlah ulama Banten ketika ditunjuk menduduki jabatan sebagai Kapolda Banten dengan pangkat Brigadir Jenderal.

Para ulama Banten khawatir Listyo Sigit yang beragama Nasrani tidak mampu beradaptasi di Banten yang dikenal sangat Islami. Namun Listyo Sigit membuktikan bawa ia dapat beradaptasi dimanapun ia ditugaskan. (tvl)

Back to top button