Politeia

Polisi Rangkul Mantan Napi Asimilasi Dalam Kegiatan Baksos Covid-19

JAKARTA-Sebanyak 25 Mantan Narapidana (napi) yang mendapat asimilasi datang ke Polsek Sawah Besar untuk membantu petugas kepolisian membagikan sembako untuk masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.

Kehadiran mereka merupakan upaya Polres Jakarta Pusat mewujudkan perintah Kapolri Jenderal Idham Azis dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1238/IV/OPS.2/2020, tentang tentang antisipasi tindak kriminal usai pembebasan narapidana program asimilasi dan integrasi saat pandemi Corona atau Covid-19.

“Mereka kami rangkul. Asimilasi yang diberikan Kemenkumham tak salah. Yang melakukan kejahatan hanya sedikit saja, banyak yang bisa kami rangkul untuk membantu warga mencegah covid-19” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto, hari Rabu (22/4/2020).

Baca juga: Polisi Tangkap 28 Napi Asimilasi Yang Kambuh Lakukan Kejahatan

Heru menyatakan sengaja merangkul para mantan napi agar mereka dapat kembali ke masyarakat dan tidak melakukan kejahatan lagi.

“Mereka memiliki masa depan cerah yang berguna bagi masyarakat,”.

Namun Heru juga mengancam akan tetap menindak dengan hukum lebih berat dari sebelumnya jika melakukan kejahatan lagi.

Baca juga: Ini Alasan Yasonna Pilih Bebaskan Napi Saat Pandemi Covid-19

“Mau dia asimilasi atau tidak yang jelas ada kejahatan kami lakukan tindakan tegas terukur,” katanya.

Beberapa hari sebelumnya Polri menerbitkan surat telegram Kapolri yang ditandatangani Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto, yang berisi petunjuk bagi para Kasatgaspus, Kasubsatgaspus, Kaopsda, Kasatgasda, Kaopsres, dan Kasatgasres, untuk mencegah terjadi tindak kriminal yang dilakukan khususnya kejahatan jalanan (street crime).

Menurut Agus, Polri akan bekerja sama dengan Lapas di wilayah masing-masing, Pemda hingga RT dan RW untuk memantau keberadaan napi yang mendapatkan asimilasi. Pihaknya akan melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap para napi tersebut.

Baca juga: Polisi Selektif Tahan Orang, Menkumham Kurangi Jumlah Narapidana Demi Social Distancing

Para napi asimilasi tersebut akan diberi pelatihan dan ketrampilan agar dapat bekerja untuk menghidupi dirinya. Mereka antara lain akan diberi pelatihan membuat masker.

“Ya mereka akan dilatih untuk membuat masker menggunakan sarana Balai Latihan Kerja, mengikuti program padat karya, dan proyek dana desa,” kata Agus.

(tvl)

Back to top button