Politeia

Usai Pemimpin ISIS Tewas, Polisi Awasi Jaringan Teroris di Indonesia

JAKARTA – Kabar tewasnya Pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi yang diumumkan Presiden AS, Donald Trump membawa kabar gembira. Namun tidak bagi para pengikut kelompok teroris tersebut.

Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus melakukan upaya pengawasan terhadap sel-sel teroris di tanah air.

“Densus 88 tetap konsisten melakukan upaya penegakan hukum. Semua jaringan yang berada di Indonesia dalam pemantauan Densus,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Pol Asep Adi Saputra di Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Upaya penegakan hukum dan pemantauan tersebut, untuk mewaspadai kemarahan para pengikut Baghdadi dan melakukan antisipasi terhadap kemungkinan yang terjadi.

“Saya kira kematian Al Baghdadi sudah diumumkan dunia internasional dan itu menjadi kewaspadaan di kita,” katanya.

Kematian Abu Bakar Al-Baghdadi baru diketahui pada Minggu (27/10/2019). Hal itu dikuatkan dengan pernyataan penasihat senior Pasukan Demokratik Suriah (SDF), Polat Can, yang mencocokan DNA Baghdadi melalui celana dalam yang digunakan sebelum penyerangan militer AS di Idlib.

“Pakaian dalam Baghdadi dibawa untuk dipakai pada tes DNA, dan memastikan 100 persen orang yang dimaksud (tewas) adalah Baghdadi,” kata Can seperti diberitakan Reuters.

Usai 24 jam kematiannya, mayat Baghdadi yang hancur akibat ledakan bom bunuh diri langsung dibuang ke laut. Hal itu untuk menghindari pembuatan situs pemakaman yang dapat diglorifikasi oleh kelompok ISIS.

“Jenazahnya dibuang tepat sesuai dengan hukum konflik bersenjata,” Kata Ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley dikutip The Telegraph.

Back to top button