Solilokui

Doa di Tengah Bencana

Kami berharap, bencana ini merupakan bukti kecintaanMu kepada kami. UtusanMu, Rasullah Saw bersabda “setiap kali Allah mencintai sekelompok orang, Allah pasti memberi cobaan kepada mereka” (hadis riwayat Imam Turmudzi).

Oleh   : H.Usep Romli H.M

Ya Allah,  bencana wabah Covid-19  telah menimpa penduduk seluruh tanah air tercinta.  Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Allahumma ajirna fi musibatina wakhluflana khaira minha. Kami semua milikMu, ya Allah, dan pasti akan kembali kepadaMu. Selamatkanlah kami dalam menghadapi musibah ini, dan berilah kami ganti yang lebih daripada segala sesuatu yang telah hilang.

Usep Romli HM

Ya Allah, bencana berupa penyakit, gempa, banjir, angin topan, hujan, petir, kemarau, paceklik, dan kelaparan, sudah merupakan ketentuanMu. Dan Engkau pasti melaksanakan semua yang Engkau kehendaki, kapan saja di mana saja, baik karena alasan sebagai pembalasan bagi umatMu yang membangkang, atau sekedar peringatan agar umatMu menghentikan perilaku maksiat yang merusak keharmonisan tatanan mikrokosmos (jagat kecil lingkungan hidup mahluk di dunia) dengan makrokosmos (jagat besar alam semesta raya). Seperti pemanasan global, effek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon dsb. “Telah tampak kerusakan di daratan dan di lautan, akibat ulah tangan-tangan manusia.” (Q s. ar Rum : 41)

Mengacu kepada ayat-ayatMu, ya Allah, kami berusaha memahami makna bencana. Kami berharap, itu sebagai ujian agar orang-orang beriman, mengoreksi diri atas kesalahannya masing-masing (Q.s. Ali Imran : 165). Bukan  sebagai siksa akibat perilaku zalim melampaui batas (Q.s. Ali Imran : 117), dan bukan sebagai  hukuman akibat terus-menerus berlaku maksiat. Melanggar laranganMu sekaligus melalaikan perintahMu. (Qs.Al-Araf: 165).

Kami berharap, bencana ini merupakan bukti kecintaanMu kepada kami. UtusanMu, Rasullah Saw bersabda “setiap kali Allah mencintai sekelompok orang, Allah pasti memberi cobaan kepada mereka” (hadis riwayat Imam Turmudzi). Kami juga berharap, bencana itu sebagai pertanda peningkatan derajat keimanan kami kepadaMu, ya Allah, sebagaimana  diutarakan Rasulullah Saw “jika agamanya kuat, ditambahkan musibahnya (hadis riwayat Imam Turmudzi).

Kami mafhum, bencana yang Engkau timpakan, agar  kami tidak takabur. Tidak sombong. Tidak angkuh. Tidak merasa benar sendiri. Tidak menepuk dada karena merasa kuasa, lalu meremehkan pihak lain yang kami anggap hina. Ya Allah, kami akui, selama ini kami selalu besar kepala di antara sesama mahluk, karena kami merasa kuat perkasa di muka bumi.

Kami ingin lebih mendekatkan diri kepadaMu, ya Allah, karena  menyadari kondisi kami sebagai mahluk yang lemah tak berdaya. Hanya Engkau, ya Allah al Khaliqul Azim yang Maha Gagah, Agung, dan Maha Menguasai segala sesuatu.

Tumbuhkanlah dalam hati kami, ya Allah, rasa solidaritas kolektif. Simpati dan empati yang tinggi terhadap saudara-saudara kami yang menjadi korban langsung. Mumpung kami tidak atau belum tertimpa bencana semacam itu, sehingga masih memiliki kesempatan menggalang berbagai upaya pertolongan, baik moral maupun material, dalam menyelematkan saudara-saudara kami dari himpitan kesusahan dan kepedihan.

Ya Allah, kami berharap, bencana wabah Covid-19 ini, sebagai yang terakhir di negeri kami, yang terus menerus ditimpa bencana aneka macam. Mulai dari patgulipat BLBI, Bank Century,  Jiwasraya, Asabri, dll, yang menelan triliunan dana anggaran kami, dan menimbulkan dusta dan rekayasa di kalangan para elit kami. Bencana keadilan, yang melemahkan upaya pemberantasan korupsi. serta bencana lain yang bersumber dari permainan politik dari seantero petinggi negeri kami.

Ya Allah, kami sadari, bencana sehebat apapun, adalah bentuk himbauanMu kepada umat yang sudah cerai-berai menjauh dari jalan lurusMu. Sebuah seruan kasih sayang, agar kami kembali mendekat kepadaMu. Tunduk patuh kepada perintahMu, sekaligus  meninggalkan segala laranganMu, sehingga kami menjadi orang yang bertakwa kepadaMu dan mendapat segala kemudahan dalam segala urusan yang kami kerjakan (Q.s. ath-Thalaq:4 ).

[  ]

Back to top button