Solilokui

“Percikan Agama Cinta”: Muhammad SAW, Nabi yang Menyeru Alam akan Cinta

Muhammad SAW adalah cahaya kehidupan. Sanubarinya bersinaran. Terang-benderang meretas gulita kedunguan. Maka absah kiranya jika segala sesuatu bersaksi atas keberadaannya.

JERNIH– Saudaraku,

Mewujudlah menjadi manusia sejati. Memanusiakan manusia. Membendakan benda.

Deden Ridwan, jernih.co,
Deden Ridwan

Menuhankan Tuhan. Muhammad SAW terlukis di tengah masyarakat yang centang-prenang. Melampaui kebobrokan peradaban. Terbenam jauh di dasar jantung kemanusiaan. Nabi terakhir ini diperjalankan Tuhan ke Puncak Tertinggi.  Memarafrasakan pesan-pesan langit di muka bumi.

Madinah kota barunya. Ia terangi dengan nur kenabian. Menyilih pendar di sana, bahkan ke seantero jagat raya. Manusia mulia itu memuji semua makhluk butala. Demi Tuhannya yang Mahatinggi. Seluruh anasir pun meninggikannya dengan puja-puji terindah yang belum pernah ada sebelumnya.

Muhammad SAW adalah cahaya kehidupan. Sanubarinya bersinaran. Terang-benderang meretas gulita kedunguan. Maka absah kiranya jika segala sesuatu bersaksi atas keberadaannya.

Tanpa kecuali, Muhammad SAW pula satu-satunya Rasul yang disaksikan Allah dan terangkai menjadi syahadat semesta. Ketahuilah! Aku bersaksi tiada Tuhan selain Cinta. Membenarkan manusia agung utusan-Nya adalah Nabi cinta. [Deden Ridwan]

Back to top button