Solilokui

“Percikan Agama Cinta”: Para Teladan yang Menjadi Rahmat Alam

Melakoni trek hidup mereka, bagai diajak bertamasya ke alam bijak nan asyik-masyuk. Syahdu. Menyusuri kedalamam lautan ilmu, menemukan keluhuran laku dalam ruang. Ya, membangkitkan ruh hidup yang pernah mereka gelorakan demi sebuah cermin.

JERNIH— Saudaraku,

Dunia keislaman mengenal Masyhudul Haq (H. Agus Salim) yang terkenal sebagai ulama sekaligus mantari, dan Mohammad Natsir, pemimpin Masyumi. Beliau berdua kemudian ditahbis menjadi Pahlawan Nasional Indonesia. Sosok negarawan woke. Pikiran-pikirannya jernih, otentik, abadi.

Ada lagi  Haji Abdul Malik Karim Amrullah gelar Datuk Indomo, popular dengan nama pena HAMKA. Dialah seorang ulama dan sastrawan Indonesia kenamaan. Karya-karyanya mencerahkan nalar dan hati.

Deden Ridwan

Tak hanya itu. Nama harum Tuanku Imam Bonjol, Syaikh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi (imam besar di Masjidil Haram, Makkah), Syaikh Muhammad Isa Al-Fadani (musnid dunya), dan Syaikh Ismail al-Khalidiyah al-Minangkabawi al-Makki, merupakan jaminan mutu sumbangsih orang Minang pada peradaban Islam dunia. Mengharumkan bangsa.

Sadarlah. Nama-nama itu baru segelintir saja. Tak dimungkiri, Nusantara ini begitu kaya dengan jejak para bijak. Melakoni trek hidup mereka, bagai diajak bertamasya ke alam bijak nan asyik-masyuk. Syahdu. Menyusuri kedalamam lautan ilmu, menemukan keluhuran laku dalam ruang. Ya, membangkitkan ruh hidup yang pernah mereka gelorakan demi sebuah cermin.

Selamilah karya-karyanya, lalu sebarluaskan melalui kanal-kanal media kreatif. Kepunglah ruang publik dengan cerita-cerita laku-lampah mereka yang penuh makna. Jangan menunggu paksa baru beranjak. Maka begeraklah. Dengan begitu, engkau menciptakan momentum untuk menebarkan kebaikan kepada sesama manusia dan alam. Menyelamatkan ruang dari kehancuran akibat kebengisan. [Deden Ridwan]

Back to top button