Spiritus

Kisah Unik Dunia Pendidikan, Belajarlah Mengenal Diri

Kadang kita menduga masalah itu ada pada orang lain. Padahal masalah itu bersumber dari kita. Kita harus lebih mengenal diri kita.

Oleh: Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi

SEORANG guru wali kelas jengkel sekali dengan tingkah seorang siswa yang dianggapnya selalu bikin ribut dan riuh di kelas. Di puncak kejengkelannya, sang guru memanggil orang tua anak itu ke sekolah untuk melaporkan kelakuan sang anak. Guru wali kelas memang harus peduli pada semua proses pendidikan. Sampai di sini, tidak ada masalah secara prinsip.

Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi

Saat orang tua datang ke sekolah, si murid dipanggil menghadap, disidang di depan orang tuanya oleh sang guru. “Anak bapak dan ibu ini sulit diatur si kelas, lamban dalam belajar dan terlalu berani melawan aturan di kelas. Sepertinya, anak bapak dan ibu perlu diberi obat tertentu, semacam obat penenang biar bisa kalem dan nurut.” Demikian kata sang guru dengan serius dan wajah agak jengkel.

Si murid menjawab bahwa dirinya malu kalau harus selalu minum obat di kelas. Bagaimana nanti komentar dan bullyan teman-teman. Sepertinya si murid ini lumayan nurut saat di depan orang tuanya. Orang tuanya bingung mencari cara bisa memberikan obat itu setiap hari.

Orang tua yang peduli pada masa depan anak, selalu mencari yang terbaik untuk buah hatinya. Sang guru memberikan solusi dengan nasehat agar meminum obat saat istirahat. Biar tidak ketahuan oleh teman-temannya, si murid itu diminta mengantarkan kopi setiap jam istirahat ke kantor sang guru, lalu minum pil penenangnya di kantor itu. Semua setuju.

Satu bulan berlalu kesepakatan itu dan berjalan dengan baik. Sang guru memberikan laporan positif kepada orang tuanya bahwa anaknya sekarang menjadi kalem dan penurut, prestasinya meningkat tajam. Orang tuanya senang sekali dan sujud syukur. Saat si murid pulang ke rumah, dia dipeluk erat oleh orang tuanya, disayang dan dipuji. Lalu mereka ngobrol-ngobrol akrab.

Ibunya berkata: “Pil itu bagus sekali nak. Kamu sudah berubah. Cocok untuk kecerdasanmu. Apa kamu rutin ya nak minum pil itu di sekolah?”  Anaknya menjawab: “Cocok sekali ibu. Tapi saya tidak pernah meminumnya. Saya campurkan pil itu di kopi guru wali kelas. Sejak itulah beliau berubah menjadi tenang dan sabar ketika mengajar, selalu ramah dan tersenyum. Teman satu kelas menjadi senang semua, bukan hanya saya.” Kedua orang tua anak itu serentak berseru: “Lhooooh”

Rupanya yang suka marah dan tak tenang itu sang guru sehingga anak-anak muridnya tak senang dan tak merespon dengan baik kepada beliau. Saya tidak menyalahkan guru di dalam kisah ini. Saya cuma ingin berkata bahwa kadang kita menduga masalah itu ada pada orang lain. Padahal masalah itu bersumber dari kita. Kita harus lebih mengenal diri kita. Begitu saja. Kalau ada yang marah dengan kisah ini, cepatlah minum pil penenang. Salam menjelang buka puasa, A. I. Mawardi. [*]

* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya

Back to top button