Spiritus

Tiga Syarat untuk Masuk Sorga

Dalam hadits yang lain disebutkan, “Tidak beriman seseorang dari kalian sampai ia mencintai sesuatu untuk orang lain, sebagaimana ia mencintainya dirinya sendiri.” (HR Bukhari).

JERNIH—Sahabat Nabi SAW, Abu Hurairah RA, yang menyatakan, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada para sahabat, “Kalian tidak akan masuk sorga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai antarsesama. Maukah kalian, aku tunjukkan suatu perbuatan, jika kalian melakukannya maka kalian akan saling mencintai, yaitu tebarkan salam di antara kalian.” (HR. Muslim)

Hadits ini menegaskan, syarat-syarat yang harus dilakukan seseorang jika ingin masuk sorga, dan syarat-syarat ini saling berkaitan antara satu dengan yang lain.

Pertama, orang tersebut harus beriman. Iman yang dimaksud tentu dalam arti sesungguhnya, yaitu mempercayai adanya Allah dan meyakini bahwa Allah merupakan Tuhan alam semesta, Yang Maha Pencipta dan Mahakuasa atas segalanya. Percaya adanya malaikat-malaikat Allah dan meyakini bahwa mereka tidak pernah membangkang kepada Allah  dan selalu melaksanakan semua perintah-Nya.

Percaya bahwa Allah menurunkan kitab suci sebagai pedoman bagi umat manusia agar mereka selamat di dunia dan akhirat. Percaya bahwa Allah  mengutus para nabi dan rasul untuk membimbing umat ke jalan yang benar. Percaya akan adanya hari kiamat dan kehidupan setelahnya sebagai hari pembalasan. Juga percaya akan qadha dan qadar yang telah Allah tentukan bagi segenap makhluk-Nya.

Kedua, saling mencintai antarsesama. Ini merupakan syarat seseorang untuk bisa beriman. Karena tanpa adanya syarat ini seseorang tidak bisa disebut beriman. Mencintai sesama maksudnya adalah memperlakukan orang lain sama dengan dirinya.

Jika ia senang diperlakukan dengan baik oleh orang lain maka senyatanya orang lain juga ingin diperlakukan dengan baik pula olehnya. Demikian sebaliknya, ketika ia tidak ingin diperlakukan buruk oleh orang lain maka orang lain juga tidak ingin mendapat perlakuan tidak baik darinya.

Dalam hadits yang lain disebutkan, “Tidak beriman seseorang dari kalian sampai ia mencintai sesuatu untuk orang lain, sebagaimana ia mencintainya dirinya sendiri.” (HR Bukhari).

Bahkan, dalam hadits yang diriwayatkan Abu Syuraih, Nabi Muhammad SAW sampai bersumpah tiga kali, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman!” Para sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Nabi menjawab, “Orang yang membuat orang-orang dekatnya tidak aman dari keburukannya.” (HR Bukhari).

Dari berbagai hadits ini, syarat agar seseorang mendapat kesempurnaan iman adalah ia harus mencintai sesama manusia, bahkan sesama makhluk Allah. Dan di antara bukti kecintaan seseorang pada orang lain adalah ia memperlakukan orang lain sebagaimana ia ingin diperlakukan oleh orang lain.

Ketiga, menyebarkan salam. Ini merupakan petunjuk dari Rasulullah SAW agar seseorang bisa mencintai sesama manusia. Menyebarkan salam maksudnya, setiap bertemu orang mengucapkan, “Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh” yang artinya kita mendoakan mereka. “Semoga keselamatan, rahmat Allaah, dan berkahnya tercurah pada kalian!”

Jika ada orang yang setiap bertemu orang lain selalu menyampaikan pesan damai ini maka orang yang ada di sekitarnya akan merasa aman, nyaman, dan damai. Dengan begitu orang tersebut akan dicintai masyarakat sekitarnya.

Jika ketiga syarat ini terpenuhi, yaitu menyebarkan salam, saling mencintai sesama, dan mendasari keduanya dengan keimanan, maka ia pantas masuk sorga. [Had]

Back to top button