Uncategorized

Jika Minat, Masyarakat Sudah Bisa Akses Vaksin Nusantara

Saat ini sudah banyak pesohor dan pejabat yang memanfaatkan vaksin Nusantara untuk vaksin dosis ketiga atau vaksin booster.

JERNIH-Paska munculnya berita rencana pemerintah Turki membeli lima juta lebih dosis vaksin Nusantara, orang kembali teringat bahwa di tengah pandemi, pemerintah Indonesia mengembangkan berbagai vaksin Corona namun yang paling menarik perhatian adalah vaksin Nusantara besutan dokter Terawan Agus putranto.

Hingga saat ini vaksin Nusantara masih belum mendapat izin penggunaann dari BPOM, namun tak sedikit pesohor dan pejabat yang telah memanfaatkan vaksin besutan mantan Menteri Kesehatan tersebut terutama sebagai vaksin dosis ketiga alias vaksin booster.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi bahkan menyebut jika vaksin yang tengah dikembangkan tersebut bisa diakses jika ada warga yang berminat.

“Sambil menunggu proses uji klinis ini, vaksin Nusantara sudah bisa diakses masyarakat,” kata Siti saat On Air di Radio 107,5 PRFM News Channel, beberapa hari lalu.

Warga yang berminat memanfaatkan vaksin Nusantara harus mememenuhi beberapa syarat dan mengikuti beberapa tahapan yang telah ditentukan oleh tim vaksin Nusantara.

Nantinya tim akan memberi penjelasan terlebih dahulu pada mereka yang hendak memanfaatkan vaksin Nusantara, terkait manfaat dan efek samping dari penggunaan vaksin Nusantara.

“Jadi dilakukan penjelasan dan disampaikan manfaat serta efek sampingnya. Jika pasien menyatakan setujua maka vaksin Nusantara bisa diberikan,” kata Siti menjelaskan prosedur penggunaan vaksin Nusantara.

Saat ini vaksin Nusantara telah menyelesaikan uji klinis tahap dua dan tengah bersiap memasuki uji klinis tahap tiga. Sejumlah persyaratan tengah disiapkan untuk melengkapinya.

Selanjutnya, jika proses uji klinis tahap tiga sudah rampung, kata Siti, maka vaksin Nusantara akan dimasukkan ke dalam daftar vaksin yang digunakan untuk vaksinasi massal.

Banyak pihak berharap Indonesia dapat memiliki sendiri vaksin Corona, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar jumlahnya. Jika Indonesia memiliki vaksin sendiri maka tidak akan bergantung dari vaksin pasokan negara lain.

Guru Besar Ilmu Biokimia dan Biologi Molekular Universitas Airlangga Prof Chairul Anwar Nidom termasuk yang mendukung vaksin Nusantara. Bahkan Nidom mengklaim vaksin Nusantara memiliki kemampuan membuat mutasi virus Delta.

Nidom juga menilai vaksin Nusantara yang saat ini memasuki uji klinik fase 3 dapat diandalkan untuk mengendalikan risiko mutasi varian baru dari SARS-CoV-2 penyebab Covisd-19. (tvl)

Back to top button