Uncategorized

WHO Catat 115 Ribu Nakes Meninggal Selama Pandemi

Sejak awal pandemi mereka merasa ‘frustasi dan tidak terlindungi’ dari tertular penyakit ini karena minimnya akses untuk mendapatkan alat pelindung hingga vaksitertular virus.

JERNIH-Selama 18 bulan berjuang menyelamatkan nyawa banyak orang, banyak petugas kesehatan dan perawat di seluruh dunia yang berdiri di antara hidup dan mati akhirnya tak tertolong jiwanya,

“Mereka telah menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya dan berjuang untuk orang lain,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam pembukaan pertemuan tahunan WHO di Jenewa pada Senin (24/5/2021).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, setidaknya 115 ribu petugas kesehatan dan perawat telah meninggal dunia karena virus corona (Covid-19) sejak terjadinya pandemi Covid-19.

“Banyak yang terinfeksi dan meskipun pelaporannya sedikit, kami memperkirakan bahwa setidaknya 115 ribu pekerja kesehatan dan perawat telah membayar harga tertinggi untuk melayani orang lain,” kata Tedros lebih lanjut.

Banyak petugas kesehatan, kata Tedros, sejak awal sulit untuk menghindari dari tertular penyakit ini. Sebab sejak awal bertugas, di saat pandemi mereka berhadapan dengan situasi minimnya akses untuk mendapatkan alat pelindung hingga vaksitertular virus. Mereka sejak awal pandemi merasa ‘frustasi dan tidak terlindungi’.

Di samping itu, ada ketidakadilan dan ketidaksetaraan terhadap akses vaksin. Dimana berdasarkan data yang ada pada WHO, tercatat 75 persen dari semua dosis vaksin corona yang ada saat ini hanya dikirim ke 10 negara.

Menurut Tedros, hal tersebut merupakan ketidakadilan akses vaksin yang memalukan dan dapat ‘melanggengkan’ pandemi corona.

“Jumlah dosis yang tersebar secara global sejauh ini sudah cukup untuk mencakup semua petugas kesehatan dan lansia jika didistribusikan secara merata,” kata Tedros seperti dikutip AFP.

Untuk mengatasi ketimpangan kebutuhan dan ketersediaan vaksin bagi negara-negara di dunia, WHO telah membentuk Covax Facility yang merupakan aliansi kerja sama pengadaan vaksin secara global. Namun hingga saat ini masih kekurangan dana dan menghadapi kekurangan pasokan vaksin yang signifikan.

Selanjutnya Tedros juga mendesak negara-negara kaya yang memiliki stok besar vaksin untuk membagikannya dan bekerja sama meningkatkan produksi dan distribusi vaksin terutama ke negara-negara miskin. (tvl)

Back to top button