Site icon Jernih.co

10 Politisi Partai Republik yang Dukung Pemakzulan Katakutan Dibunuh

JERNIH — Peter Meijer, politisi Partai Republik dari Michigan, mengatakan dia dan kawan-kawannya yang mendukung pemakzulan Presiden Donald Trump kini ketakutan akan dibunuh.

“Banyak dari kami mengubah rutinitas,” kata Meijer kepada MSNBC. “Kami mengenakan rompi antipeluru, sesuatu yang bisa kami dibeli dan mendapat pergantian.”

Meijer adalah satu dari 10 Republikan yang membelot, membelot dengan Partai Demokrat, dan memakzulkan Presiden Donald Trump.

Trump kini menghadapi ketidak-pastian akan masa depan. Sehari sebelum pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS, Senat akan berkumpul untuk memulai sidang pemakzulan.

Pengadilan akan terjadi berhari-hari. Saat itu Donald Trump bukan lagi presiden AS.

“Sangat menyedihkan kita harus sampai pada titik itu,” kata Meijer, mengingat penyerbutan ke Capitol Hill. “Perkiraan kami adalah seseorang akan mencoba membunuh kami.”

Menurut Meijer, ia menyaksikan yang terjadi pada 6 Januari 2021 dan fakta ada 20 ribu personel garda nasional di Washington DC.

“Ada perasaan betapa tidak ada kendali di ibu kota, dan kami tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya,” lanjut Meijer.

Meijer, anggota baru yang menggantikan Justin Amash, adalah kritikus Trump yang konservatif. Ia beralih ke Partai Libertarian awal tahun ini, dan dipuji kaum liberal atas suaranya.

Anggota Kongres dari Partai Republik menyebut keputusan Meijer sebagai suara hati nurani.

Bukan kali pertama Meijer mengklaim bahwa anggota Partai Republik yang menentang Trump akan berada dalam bahaya. Seorang rekannya mengatakan merasa keluarganya dalam bahaya saat pemungutan suara yang memenangkan Biden.

Exit mobile version