- Pencarian korban selamat menggunakan metode hening total, agar relawan bisa mendengar suara dari bawah puing.
- Cara ini sukses mengeluarkan tiga orang hidup-hidup, tapi satu meninggal di rumah sakit.
JERNIH — “Tolong……! Keluarkan saya.” Teriakan lirih itu nyaris tak terdengar regu penolong yang sibuk menggali puing-puing sebuah bangunan, tapi seorang relawan mendengar dan meminta kebisingan dihentikan.
“Kami mendengar suara,” ujar Atay Osmanov, seraya meminta semua orang mengarahkan pendengaran puing-puing bangunan roboh di bawah kaki mereka di Propinsi Hatay, Turkiye.
Menggunakan pelacak suara, relawan menemukan asal suara dan menjawab teriakan lirih itu. “Tarik nafas dalam-dalam, Anda dapat mendengar suara saya,” ujar Osmanov dengan nada berteriak.
Berikutnya adalah kesibukan luar biasa dan penggalian hati-hati. Beberapa jam kemudian korban selamat dikeluarkan dari bawah puing, setelah 12 hari terjebak.
Korban itu bukan satu, tapi tiga. Salah satunya anak-anak dan dalam keadaan sekarat. Dua lainnya orang dewasa, kelaparan, dan dehidrasi.
Turkiye NTV memberitakan korban anak-anak dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya tak selamat. Dua lainnya membutuhkan perawatan ekstra dan dalam pengawasan dokter.
“Setiap kali kami mengeluarkan korban selamat, kami larut dalam suka cita. Kami menangis dengan penuh rasa syukur,” ujar Osmanov.
Mencari korban selamat di reruntuhan bangunan bukan sesuatu yang mudah. Pekerja menggali selama satu jam, setelah itu keheningan total. Tidak boleh ada suara, dan setiap anggota tim penyelamat mengarahkan telinga ke puing-puing.
Jika terdengar suara dari bawah puing, detektor suara elektronik diaktifkan untuk mencari lokasi suara. Cara ini cukup efektif.
Anadolu Agency menulis tim penyelamat masih terus mencari korban di bawah puing-puing; selamat atau tidak. Setiap relawan pencari tahu tugas semakin sulit dengan berlalunya waktu.
Gempa 7,8 dan 7,7 skala Richter (SR) diperkirakan menghacurkan 264 apartemen di sejumlah propinsi di Turkiye. Jumlah korban telah melewati 40 ribu jiwa. Di Suriah, korban tewas 5.800.
Jumlah korban diperkirakan akan terus meningkat, karena tim pencari dan relawan belum menyelesaikan tugasnya.