Jernih.co

20 Ribu Warga Negara Asing Mendaftar Jadi Pejuang Ukraina Melawan Rusia

Foto: Reuters/Instagram @forgottenhistory77

Pemerintah Zelensky telah membuat situs web bagi sukarelawan untuk mendaftar. Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, hampir 20.000 warga negara asing dari 52 negara telah mendaftar hingga 6 Maret.

JERNIH – Seorang mahasiswa India telah bergabung bersama pasukan Ukraina untuk melakukan serangan balik militer terhadap Rusia. Laporan mengatakan ada sekitar 20 ribu warga dunia lain yang siap melakukan aksi seperti ini.

Sainikhesh Ravichandran, seorang mahasiswa berusia 21 tahun dari negara bagian Tamil Nadu di India selatan, menurut sebuah laporan di The Kyiv Independent, sekarang menjadi bagian dari Legiun Internasional. Pasukan paramiliter sukarelawan telah dikumpulkan oleh pemerintah presiden Volodymyr Zelenskyy untuk melawan pasukan Rusia.

The Kyiv Independent melaporkan Selasa (8/3/2022) bahwa orang-orang dari Inggris, AS, Lithuania, Swedia, dan India telah bergabung. Pemerintah Zelensky telah membuat situs web bagi sukarelawan untuk mendaftar. Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, hampir 20.000 warga negara asing dari 52 negara telah mendaftar hingga 6 Maret.

Secara resmi, Pemerintah India mengambil posisi netral dalam perang Rusia ini dan menyerukan perdamaian di sisi lain. Namun beberapa warganya memilih berkonfrontasi langsung membantu Ukraina melawan Rusia.

Bagi Ravichandran dari India, seorang mahasiswa National Aerospace University di Kharkiv, bergabung dengan Legiun Internasional telah menjadi mimpi lama yang menjadi kenyataan. Walaupun untuk itu ia harus melanggar hukum di India.

Siapa Sainikhesh Ravichandran?

Pelajar muda ini berasal dari Coimbatore, sebuah kota besar di Tamil Nadu. Dari profil LinkedIn-nya menunjukkan bahwa ia bergabung dengan institut di Kharkiv pada 2018.

The News Minute mengungkapkan, setelah tidak dapat berkomunikasi dengan anaknya setelah perang pecah, orang tua Ravichandran menghubungi kedutaan India di Ukraina. Mereka juga memperingatkan para pejabat tentang kecurigaan bahwa putra mereka mungkin telah bergabung dengan pasukan Ukraina.

Kecurigaan ini muncul dari fakta bahwa Ravichandran selalu memiliki hasrat untuk militer, kata polisi. Dia ingin bergabung dengan Angkatan Darat India, tetapi ditolak dua kali karena dia tidak cukup tinggi. Sebuah tim dari biro investigasi pusat India kini telah mengunjungi orang tua tersebut.

Hukum India melarang warganya berpartisipasi dalam aksi militer di negara lain.

Hingga kini sekitar 500 warga negara India, termasuk veteran dinas pertahanan, telah mendaftar untuk bergabung dengan Legiun Internasional, sumber diplomatik India yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada surat kabar The Hindu.

India juga keberatan dengan tweet dari Kedutaan Ukraina di Delhi, yang menyerukan agar orang India bergabung dengan Legiun Internasional dalam perjuangannya melawan Rusia. Legiun, melalui utas Twitter kedutaan, mengatakan bahwa mereka telah menerima laporan tentang ratusan orang India yang ingin bergabung dengan pasukan.

Tweet itu kemudian dihapus setelah pemerintah India menghubungi kedutaan, ungkap surat kabar Economic Times.[*]

Exit mobile version