- Di Facebook, Aaron Bushnell bertanya kepada diri sendiri; Apa yang akan saya lakukan jika negara saya melakukan genosida?
- New York Post mengaitkan Aaron Bushnell dengan dua kalompok anarkis-radikal, dan mengikuti akun pro-Hamas.
JERNIH — Aaron Bushnell, personel Angkatan Udara (AU) AS yang membakar diri di depan Kedubes Israel di Washington Minggu 25 Februari, menemui ajal di rumah sakit.
New York Post melaporkan juru bicara AU AS mengatakan Bushnell, berusia 25 tahun, meninggal jelang tengah malam. Para pejabat masih menghubungi angota keluarganya dan tidak akan mengumumkan kematiannya dalam 24 jam ke depan.
Juru bicacara Kepolisian Metropolitan DC mengkonfirmasi kematian Bushnell, tapi tidak mengatakan kapan dan di mana pria bakar diri itu meninggal akibat luka bakar.
Bushnell menyiarkan langsung aksi bakar dirinya di media sosial Twitch. Saat itu dia kali pertama menyebut namanya; Aaron Bushnell. Jurnalis independen Talia Jane mengunggah video bakar diri itu di akun X, dan bikin heboh.
Beberapa jam sebelum beraksi bakar diri, Bushnell memposting pesan di Facebook;
“Banyak di antara kita yang bertanya pada diri sendiri; Apa yang akan saya lakukan jika saya masih hidup selama perbudakan? Atau Jim Crow Selatan? Atau apartheid? Apa yang akan saya lakukan jika negara saya melakukan genosida? Jawabannya adalah; Anda melakukannya. Begitulah.
Pesan itu menyertakan tauatn ke streaming Twitch, yang kemudian dihapus kaerna melanggar pedoman komunitas platform.
New York Post menulis jika melihat lebih dekat halaman media sosialnya, Bushnell mengikuti dua kelompok anarkis yang berbasis di Ohio; Burning River Anarchist Collective dan Mutual Air Street Solidarity.
Bushnell juga menyukai akun kelompok mahasiswa radika untuk keadilan di Palesetina yang pro-Hamas di Kent State University.