Site icon Jernih.co

Ada Es Krim Rasa Gas Air Mata di Hong Kong

Insider.com

Hong Kong – Sebuah toko es krim di Hong Kong menawarkan es krim rasa ‘gas air mata’ untuk mengingatkan orang-orang akan demonstrasi pro-demokrasi, yang pecah hampir setahun yang lalu

Sajian es krim rasa unitsebagai tanda dukungan bagi gerakan pro-demokrasi, demikian dilaporkan Associated Press, seperti dikutip dari Insider, Selasa (19/5/2020). Pemilik toko yang berbicara dengan AP secara anonim untuk menghindari dampak buruk bagi dirinya dan bisnisnya, mengatakan rasa ice cream baru ini dibuat untuk mengingatkan orang-orang “bahwa mereka masih harus bertahan dalam gerakan protes dan tidak kehilangan semangat mereka.”

Anita Wong, seorang pelanggan di toko yang mencicipi es krim dan mengalami gas air mata pada suatu protes, mengatakan kepada AP bahwa rasa itu membuatnya ingin minum air segera.

“Rasanya seperti gas air mata. Rasanya sulit bernapas pada awalnya, dan itu sangat menyengat dan menjengkelkan. Itu membuat saya ingin segera minum banyak air,” kata Wong kepada AP. “Saya pikir itu adalah kilas balik yang mengingatkan saya betapa menyakitkan yang saya rasakan dalam gerakan, dan bahwa saya tidak boleh lupa.”

Bahan utama es krim adalah lada hitam, “ini sebagai pengingat rasa yang ditembakkan oleh polisi di jalan-jalan kota Cina semi-otonom selama berbulan-bulan demonstrasi tahun lalu,” tulis AP.

Pemilik toko mengatakan kepada AP bahwa ketika dia mencoba berbagai item seperti wasabi atau mustard, lada hitam adalah yang paling dekat dengan rasa dan efek dari gas terutama bisa mengiritasi tenggorokan.

“Kami memanggang dan kemudian menggiling seluruh lada hitam dan membuatnya menjadi gelato, gaya Italia. Ini agak panas, tapi kami menekankan aftertaste-nya, yang merupakan sensasi iritasi di tenggorokan. Rasanya seperti menghirup gas air mata,” katanya. Ia menambahkan, sebelum diberlakukan pembatasan social akibat pandemi, ia bisa menjual sekitar 20-30 sendok sehari.

Pada Juni 2019, RUU ekstradisi yang diusulkan yang memungkinkan penduduk semi-otonom Hong Kong, diadili di Cina daratan, memicu protes. Business Insider sebelumnya melaporkan. RUU itu ditarik pada bulan September tetapi protes yang dipimpin mahasiswa berlanjut dan menyerukan demokrasi.

Pihak berwenang di Hong Kong mengatakan lebih dari 16.000 gas air mata ditembakkan selama protes.

Business Insider juga melaporkan sebuah video yang beredar di bulan November tentang seorang wanita yang disemprot lada di wajahnya dan kemudian ditangani oleh Polisi Hong Kong. Mereka menambahkan bahwa pihak berwenang juga menembakkan semprotan merica di beberapa distrik dan mengklaim para pemrotes “merusak toko-toko dan fasilitas di beberapa mal, yang menyebabkan pelanggaran perdamaian.”

Hong Kong memang tengah sibuk menanggulangi wabah Covid-19. Pandemi juga telah meredam aksi protes, namun AP melaporkan bahwa ada “harapan luas” bahwa akan lebih banyak kemungkinan terjadi di musim panas, dan polisi terus melakukan pertemuan besar. [Zin]

Exit mobile version