JAKARTA – Pandemi virus corona telah menyebabkan krisis keuangan di berbagai sektor, termasuk industri penerbangan. Perusahan pembuat pesawat terbang Boeing.Co yang terdampak krisis tersebut akan mengurangi tenaga kerja sipilnya sebesar 10 persen untuk memangkas biaya perusahaan.
Juru bicara Boeing kepada AFP mengatakan bahwa pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut akan berdampak pada unit yang memproduksi 737 MAX , yang telah dilarang terbang selama lebih dari setahun setelah terjadi dua kecelakaan mematikan.
7.000 orang karyawan Boeing akan terdampak oleh PHK tersebut. Boeing mempekerjakan lebih dari 160.000 orang di seluruh dunia. 70.000 orang bekerja di Washington, tempat sebagian besar pesawat dirakit. Sedangkan pabrik di Carolina Selatan hanya memproduksi sebagian dari Boeing 787.
Berita itu disampaikan sehari setelah aktivitas perusahaan kembali berjalan di Puget Sound, Washington. Sejumlah aturan untuk mengantisipasi virus corona di fasilitas perakitan diberlakukan, seperti jarak pekerja yang terpaut enam kaki, pemeriksaan kesehatan dan tempat cuci tangan.
Kepala Eksekutif David Calhoun ingin menyelesaikan rencana perampingan itu sebelum Boeing memulai negosiasi dengan Departemen Keuangan AS untuk mendapatkan dukungan pemerintah.
Dampak dari krisis virus corona yang menghantam sektor keuangan dalam bisnis penerbangan membuat Boeing telah meminta bantuan sebesar $ 60 miliar . Sekitar $ 17 miliar yang dialokasikan untuk Boeing telah disetujui pada akhir Maret.
Sejauh ini Boeing telah menawarkan program PHK secara sukarela, tetapi tidak mengkonfirmasi jumlah pengurangan yang direncanakan. Pekerja yang menerima tawaran PHK secara sukarela akan mendapat paket pembayaran dan tunjangan dari perusahaan.
Boeng mengalami tekanan dan ketidakpastian karena pesawat terlaris 737 MAX belum dapat mengudara lagi. Selain itu, terjadi pembatalan pesanan dari maskapai penerbangan lain karena bisnis penerbangan dihentikan karena pandemi.
Perusahaan penyewaan pesawat Avalon membatalkan pesanan 75 pesawat 737 MAX. China Development Bank juga membatalkan permintaan untuk 29 pesawat.
Ketidakpastian tentang pesanan juga datang dari Norwegian Air yang telah memesan 92 pesawat MAX dan lima pesawat 787, setelah empat anak perusahaan mereka bangkrut.